Selama pandemi berlangsung banyak sekali sektor maupun perusahaan yang mengalami kemunduran karena kurangnya pemasukan dan konsumen. Namun sepertinya hal ini tidak mempengaruhi sektor e-sport atau olahraga digital yang baru-baru ini kerap dikatakan berpotensi menjadi ladang pemasukan, salah satunya adalah games Dota 2.
Dota 2 adalah games MOBA yang telah rilis lebih dari 10 tahun lalu dan masih eksis serta berkembang hingga saat ini. Dota 2 adalah permainan video yang membutuhkan keterampilan tersendiri karena di dalam permainan ini terdapat banyak sekali mekanisme yang harus dikuasai agar bisa memenangkannya.
Bahkan menurut sumber penulis banyak sekali pemain yang sudah bertahun-tahun bermain tetapi masih menginjak rank yang rendah atau di bawah rata-rata yang mana menjadikan permainan Dota 2 sebagai permainan yang sulit namun seru untuk dipelajari.
Permainan Dota 2 tidak mengalami penurunan karena adanya pandemi walau beberapa event sempat tertunda dan dilakukan secara daring ,namun semuanya masih berjalan dan bahkan dalam event terbesar di Dota 2 yaitu "The International"yang ke-10 tidak mengalami penurunan kolam hadiah atau prize pool,
hal ini mungkin dikarenakan pemain Dota2 yang solid dan saling bahu-membahu sehingga memungkinkan develepor games untuk tetap bisa menjalankan "The International".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H