Lihat ke Halaman Asli

Program Bergengsi PKPMD 2024 Rugi Citra dan Kepercayaan di Pangkalpinang karena Ketidaktransparanan dan Nepotisme

Diperbarui: 28 Mei 2024   02:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pangkalpinang, 27 Mei 2024 – Program Pendidikan Kader Pemimpin Muda Daerah (PKPMD) 2024, yang diatur oleh Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Pangkalpinang, menghadapi gelombang kritik dan penurunan kepercayaan publik karena dugaan ketidaktransparanan dan nepotisme dalam proses seleksi.

Sebagai salah satu program unggulan, PKPMD seharusnya menjadi tonggak pembentukan pemimpin muda yang berkualitas untuk masa depan Pangkalpinang. Namun, hasil seleksi tahun ini telah menimbulkan kekecewaan di kalangan peserta dan masyarakat, yang merasa bahwa proses seleksi tidak dilakukan secara adil dan terbuka.

Seorang peserta yang enggan disebutkan namanya menyatakan, "Proses seleksi tidak jelas dan tidak ada informasi yang memadai tentang kriteria penilaian. Hasil seleksi diumumkan tanpa penjelasan rinci, meninggalkan banyak pertanyaan tak terjawab."

Beberapa peserta juga melaporkan adanya dugaan nepotisme dalam seleksi. "Beberapa nama yang lolos seleksi terlihat memiliki hubungan dekat dengan panitia atau pejabat terkait. Ini mencurigakan dan mengindikasikan bahwa seleksi ini tidak dilakukan dengan adil," ungkap seorang peserta lainnya.

"Ketidaktransparanan dan dugaan nepotisme dalam proses seleksi PKPMD merusak integritas program dan mengurangi kepercayaan publik. Kami menyerukan kepada Dinas Pemuda dan Olahraga untuk memberikan penjelasan yang jelas dan memastikan keadilan dalam proses seleksi ke depan," tegasnya.

Kondisi ini menyoroti pentingnya transparansi dan integritas dalam setiap program pemerintah. Dengan adanya perbaikan yang diperlukan, diharapkan Program PKPMD dapat kembali menjadi ajang yang fair dan bergengsi bagi pemuda berbakat di Pangkalpinang, serta mendapatkan kembali kepercayaan publik yang hilang.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline