Umur 16 Tahun mencerminkan sebuah masa siklus hidup menuju kedewasaan, dan merupakan masa transisi dari anak-anak menuju dewasa. Umur 16 tahun identik dengan masa remaja dimana seseorang sedang menuju kematangan dalam berfikir, bertindak dan bergerak. Remaja juga identik dengan pemberontakan atas belenggu pemikiran, melawan agitasi peradaban dan juga mendobrak dinding-dinding pembatas zaman yang identik dengan aturan kaku serta masih terasa feodalismenya.
Umur 16 tahun, bagi sebuah institusi ataupun organisasi adalah masa pembuktian diri, apakah masih dapat survive dengan beragam perubahan yang ada, atau akan tenggelam ditelan perubahan jaman. 16 tahun bukanlah masa yang mudah untuk bisa mempertahankan eksistensi diri, cobaan dan hambatan pastilah banyak menerpa, menguji dan bahkan berusaha mematikan keberadaannya sebagai sebuah wadah independen masyarakat dan warga negara Indonesia menyampaikan beragam uneg-uneg, beragam ide cemerlang dan beragam kritik membangun demi memberikan sumbangsih kebaikan bagi Indonesia tercinta.
Secara pribadi, saya mengapresiasi keberadaan kompasiana ini. Walaupun saya bukanlah penulis aktif, namun wadah kompasiana ini dapat menyalurkan dahaga saya dalam menuangkan ide, gagasan, kritik membangun dan juga memberikan saran baik kepada para pemangku kepentingan, kepada masyarakat dan juga kepada bangsa Indonesia ini untuk dapat terus bergerak dinamis serta mampu mengelola perubahan jaman ini secara elegan, ibarat kata saya berharap bangsa ini bisa sebagai peselancar air yang handal ditengah gulungan ombak perubahan yang sedemikian besar.
Kompasiana juga dapat menjembatani setiap stakeholders dan pemegang kebijakan untuk dapat melihat respon publik terhadap sebuah kebijakan yang diambil. Stakeholdes dan pemangku kepentingan dapat pula menjadikan Kompasiana sebagai wadah untuk "membeli permasalahan" dan menjadikannya sebagai salah satu key points untuk membuat atau merevisi suatu kebijakan. Hendaknya para pemangku kepentingan dan stakeholders tidak memandang kritik, saran, masukan dan komplain yang tertuang dalam tulisan tulisan di Kompasiana sebagai bentuk perlawanan ataupun pembangkangan, namun jadikanlah sarana untuk introspeksi diri dan evaluasi atas kebijakan yang telah dikeluarkan.
Kompasiana juga dapat dipandang sebagai early warning system bagi kita semua, karena saya yakin sekali para kontributor kompasiana ini merupakan representasi dari semua lapisan masyarakat yang menyuarakan kondisi eksisting yang sebenar benarnya tanpa pretensi apapun kecuali memberikan kontribusi terbaik bagi ibu pertiwi. di Usia yang ke 16 tahun ini, saya berharap Kompasiana tetap eksis mejalankan perannya sebagai media independen yang mampu menampung semua ide, gagasan, kritik, saran dan juga komplain guna memberikan kontribusi terbaik bagi kemajuan kehidupan bangsa Indonesia.
Tantangan kedepan juga perlu menjadi perhatian baik kompasiana sebagai sebuah institusi, maupun kompasiana sebagai wadah para penulis sejati. Perlu difikirkan bagaimana Kompasiana dapat eksis bahkan menjadi semakin populer ditengah gempuran perubahan jaman yang semakin canggih dan kompleks. Terutama dalam menarik minat para penulis muda, calon-calon pemimpin bangsa ini agar bisa mengasah ilmu penulisan artikel, penggalian wawasan dan informasi sehingga regenerasi para penulis Kompasiana ini tetap terjaga.
Salam sukses selalu untuk Kompasiana, Long Life Kompasiana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H