Lihat ke Halaman Asli

Aditya Nuryuslam

Menikmati dan Mensyukuri Ciptaan Ilahi

Laundry Kiloan dan Robot Sapu, Pengganti ART yang Suka Rewel

Diperbarui: 20 November 2021   16:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber foto : detik.com

Semenjak tahun 2000 an, fenomena pergeseran social culture khususnya di Indonesia terjadi cukup cepat dan tajam. Hal ini tidak lepas dari semakin aware nya masyarakat dunia umumnya dan di Indonesia pada khususnya terhadap pendidikan, sehingga secara jenjang tingkat lulusan masyarakat semakin meningkat. Semakin banyak pasar tenaga kerja dipenuhi dengan lulusan sekolah lanjutan, dan diploma.

Dengan semakin banyaknya supply tenaga kerja yang memiliki ijazah kelulusan yang semakin tinggi jika dibandingkan dengan kondisi sebelum tahun-tahun 90 an, membuat perubahan pula kepada perimbangan supply sejumlah sektor pekerjaan dimana, untuk sektor pekerjaan yang sifatnya formal, supplynya semakin besar disisi lain untuk sektor pekerja "kasar" dan informal semakin sedikit supply nya. 

Tenaga kerja yang memiliki ijazah sekolah lanjutan lebih memilih untuk bekerja secara formal menjadi buruh pabrik dibandingkan bekerja menjadi pembantu atau ART alias Asisten Rumah Tangga.

Selain itu juga, dengan semakin berkembangnya demand tenaga kerja bukan hanya lintas daerah namun sudah lintas negara, juga menjadi penyebab semakin berkurangnya supply pekerja di bidang Asisten Rumah Tangga. 

Di sisi lain, juga bergerak sebuah fenomena sosial ekonomi dimana saat ini sebuah keluarga tidak lagi hanya mengandalkan kepala rumah tangga sebagai pencari nafkah, namun istri pun saat ini juga berperan aktif dalam mencari nafkah keluarga. Kondisi inilah yang membuat demand pasar kerja untuk Asisten Rumah Tangga menjadi meningkat secara signifikan.

Supply dan Demand untuk bidang pekerjaan Asisten Rumah Tangga ini memang tidak pernah bisa berimbang, lebih banyak demand dibandingkan supply. Hal ini mengakibatkan supply yang ada menjadi over value dan kadang kurang terampil seperti yang diharapkan. 

Banyak juga cerita dan pengalaman buruk dari para pengguna jasa Asisten Rumah Tangga dari mulai yang tidak betah tinggal, minta kenaikan gaji atau upah yang jika tidak dipenuhi akan pindah ke majikan lainnya, masalah dengan kejujuran dan kadang ada yang harus mengajari dulu Asisten Rumah Tangganya agar bisa bekerja sesuai harapan.

Persoalan dengan Asisten Rumah Tangga yang tidak profesional ditambah dengan dateline pekerjaan kantor serta permasalahan permasalahan lainnya itu kadangkala membuat situasi rumah tangga juga tidak kondusif. 

Untungnya saat ini banyak sektor sektor usaha yang baru, inovatif dan solutif dalam meringankan beban keluarga khususnya dalam mengurus beberapa pekerjaan yang selama ini menjadi job desk nya Asisten Rumah Tangga.

Layanan laundry yang dulunya bersifat exclusive saat ini sudah ber evolusi menjadi pahlawan bagi keluarga dalam mengurusi permasalahan cuci mencuci baju kotor hingga clean and clear menjadi pakaian licin siap pakai. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline