Lihat ke Halaman Asli

Tingkat Stres Ibu Saat Menghadapi Anak Tantrum

Diperbarui: 8 Januari 2024   14:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

freepik.com

Tingkat stress pada ibu disebabkan oleh gangguan psikologis akibat perubahan emosional. Ibu biasanya akan mengalami cemas, gelisah, kesepian, dan menangis tanpa sebab. Gangguan psikologi dapat terjadi pada siapa saja termasuk pada ibu yang baru saja melahirkan kasus semacam ini tidak boleh di anggap sepele karena dapat berakibat buruk pada diri ibu dan juga pada bayi. Kondisi-kondisi psikologis seperti cemas dan stress ini bisa berlanjut pada ibu setelah melahirkan, yang mana kondisi ini sebagai bentuk pengembangan reaksi - reaksi ketakutan yang dirasakan sejak hamil sampai masa persalinan. Kondisi stress ini menunjukkan bahwa sebagian ibu baru mengalami perubahan emosional yaitu terkadang merasa bahagia dan di waktu yang hampir bersamaan merasakan kesedihan tanpa sebab. Faktor internal meliputi adanya kondisi psikologis ibu yang diliputi oleh berbagai kekhawatiran, ketakutan, dan kecemasan akan dirinya sendiri dan buah hati, masalah keuangan, dan larangan atau mitos-mitos yang harus dipatuhi ibu pasca melahirkan. Sedangkan faktor eksternal meliputi tidak adanya dukungan dari lingkungan keluarga, adanya perubahan hormonal yang dirasakan oleh Ibu.

Gangguan psikologi pada ibu paska melahirkan seperti baby blues sering terjadi, hampir 70 % ibu paska melahirkan mengalaminya. Biasanya ibu akan mengalami perubahan emosional seperti tidak tiba merasa sangat senang lalu berubah menjadi sangat sedih. Ibu biasanya akan mengalami cemas, gelisah, kesepian, dan menangis tanpa sebab. Biasanya dapat berlangsung 1 sampai 2 minggu pasca melahirkan. Biasanya tidak perlu ditangani secara khusus hanya saja perlu di beri dukungan dari keluarga terutama suami menurut (Heinisch et al., 2019) & (Nurhayati et al., 2020). Penyebab baby blues syndrome diduga karena perubahan hormonal didalam tubuh Wanita setelah melalui persalinan, kelelahan fisik dan rasa sakit setelah persalinan, air susu yang belum keluar sehingga bayi rewel serta kurangnya dukungan moril. Jika baby blues syndrome tidak disikapi dengan benar, maka dapat berdampak pada hubungan ibu dengan bayinya, bahkan anggota keluarga yang lain.

freepik.com

Faktor yang mempengaruhi postpartum blues itu sendiri yaitu coping stress. Seorang ibu membutuhkan kesiapan yang matang untuk mengantisipasi ciri-ciri dari munculnya kondisi tegang yang bisa berakibat pada tingkat stress. Kemampuan ibu untuk mengatasi stressor ini disebut dengan coping stress. Sering ditemui menjelang persalinan calon ibu merasakan ketegangan dan ketakutan yang luar biasa. Ini berpengaruh terhadap kondisi psikologis ibu pasca melahirkan karena beberapa wanita mengalami perubahan emosional. Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, peristiwa ini adalah wajar tetapi akan berdampak buruk bagi ibu, bayi dan keluarga jika dibiarkan berlarut-larut. Tidak jarang ibu yang merasa tidak mampu merawat anaknya akan merasa sedih dan putus asa, pada akhirnya perasaan ibu akan menjadi lebih sensitif. Kondisi ini biasanya di sebut dengan postpartum blues. Dalam hal ini biasanya muncul pada minggu pertama sampai kedua pasca melahirkan dan dapat berlanjut sampai minggu ke tiga sampai kelima. 

Lalu ada penyesuaian diri. Penyesuaian diri adalah suatu proses yang mencakup respon-respon mental dan tingkah laku, yang merupakan usaha individu supaya berhasil menghadapi kebutuhan internal, ketegangan, frustrasi, konflik-konflik serta menghasilkan kualitas keselarasan antara tuntutan dari dalam diri individu dengan tuntutan dunia luar atau lingkungan tempat individu berada.

Adanya dukungan sosial adalah dukungan atau bantuan yang diberikan oleh orang terdekat terhadap seseorang yang sedang menghadapi permasalahan sehingga merasakan adanya bentuk perhatian, dihargai dan menjadi bagian dari kelompok. Dukungan sosial yang dibutuhkan oleh ibu pasca melahirkan tidak hanya dari suami, tetapi juga dari keluarga dan lingkungan sekitarnya. Karena kenyataanya orang lain yang berada di sekitar ibu ini yang juga memiliki peran sebagai stressor. Misalnya saja pemberian nasehat yang cenderung melarang ibu untuk tidak melakukan ini dan itu menjadi sumber stressor tersendiri.
Tingkat stress pada ibu disebabkan oleh gangguan psikologis akhibat perubahan emosional. Ibu biasanya akan mengalami cemas, gelisah, kesepian, dan menangis tanpa sebab.

Daftar Pustaka

Heinisch PP, Guarino L, Hutter D, et al (2019). Late correction of tetralogy of Fallot in children. Swiss Med Wkly 149, 1-10.

Nurhayati, P. S., Tinggi, S., Kesehatan, I., &Husada, K. (2020). Karya tulis ilmiah
gambaran peran ibu dalam pencegahan
cacingan pada anak balita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline