Terdapat suatu wilayah dengan bidang datar dengan berbagai jenis pertempuran yang sangat kompetitif antara satu desa dengan desa lain. Anggap desa itu dengan sebutan "Clash of Clans". Sebutan tersebut di ambil dari istilah pertempuran suatu kelompok atau clans. Dari suatu kelompok atau clans tersebut terdiri dari beberapa pemain yang telah terdaftar dalam dunia pertempuran tersebut.
Saya sebagai pendiri kota dengan tujuan mendirikan desa yang kuat sebagai pertahanan untuk menghindari serangan musuh. Anggap saja sebagai Walikota yang melindungi desanya terutama Balaikota atau Townhall. Sebagai pendiri desa walikota memerintahkan orang untuk membangun atau upgrade fasilitas dengan menyediakan dana yang terkumpul hasil tambang. Sebut saja builder si bapak tukang batu yang ulet. Dengan keuletannya bapak tukang batu bekerja sesuai perintah tanpa mengharapkan imbalan bahkan istirahat sekalipun. Dia senang hati mengorbankan tenaganya bahkan keringatnya untuk membantu membangun desa.
Bahwa kompetisi pertempuran antar desa clan akan segera diadakan. Sebagai walikota wajib mengatur pola strategi untuk siasat penyerangan musuh. Seperti menjalankan sebidang papan catur yang mana terdapat pion serta raja untuk menjaganya. Setiap berjalan membutuhkan pola atau strategi untuk menghancurkan raja. Raja dalam hal ini dimaksud adalah desa. Mengetahui bagaimana cara untuk meratakan desa(base war) musuh dari lindungan senjata di area desa tersebut. Setelah beberapa berdiskusi dengan pasukan secara keseluruhan telah di simpulkan bahwa pasukan terdiri dari wizzard, golem, pekka dam wallbraker serta membawa perlengkapan yang cukup memadai sebagai siasat penyerangan. Pasukan tersebut mempunyai istilah batalion bagian darat karena mengedepankan penyerangan bagian bawah. Setelah kemudian para pasukan berkumpul di army camp yang mempunyai kapasitas terbatas. Sebagai penggerak bidang catur mulai memainkan stategi dan menganalisis pertahanan musuh.
"Yosssshhhh". Terdengar suara semangat dari para pasukan. Langkah para pasukan mulai menuju area musuh. Pasukan Pekka memulai dengan aksinya membawa samurai serta baju besi keberanian dan tekad jiwa besi nya Ia melakukan tugas sesuai perintah. Para Wizzard telah memulai aksinya secara berkelompok, dengan kekuatan api mereka menghancurkan bangunan yang sebelumnya kokoh telah di ratakan menjadi tanah. Tetapi terdengar suara teriakan dari salah satu wizard. Apa yang telah terjadi ? Ternyata salah satu wizard tersebut terkena serangan pertahanan musuh. Dan ia pun mati. Tetapi para wizzard yang lain tidak tergoyahkan menghadapai serangan musuh walaupun perasaan wizzard kecewa dengan meninggalnya temannya. Setelah pertarungan mencapai setengah terdapat pasukan yang muncul yang tidak terduga dari clan musuh. Wushhhh!!!.. Terdengar suara naga yang menghembuskan apinya kepada pasukanku. Sebagian pasukan telah meninggal. Tetapi tidak menyurutkan hati para wizzard untuk menyerang naga tersebut dengan serangan balasan api dari wizzard
Seketika pertarungan semakin memanas di medan pertempuran pasukan golem beraksi bak monster lilin yang terus menyerang musuh tanpa berpikir dengan strategi. Meskipun Ia berjalan sangat lambat namun ia mempunyai tubuh besar dan pertahanan cukup kuat. Tidak heran dia dijuluki si manusia lilin. Beberapa jebakan (spring trap), serangan meriam (canron) bahkan pemanah (acher tower) tidak mampu untuk melawan sang monster lilin. Disaat pertempuran berjalan hingga malam sedikit pasukan yang tersisa. Rasa lelah, tumpahan keringat bercucuran,bahkan goresan luka dari para pasukan tidak satupun yang menyerah. Balaikota musuh tampak reot seperti rumah tua yang tidak ditinggali puluhan tahun. Dan giliran wizzard merobohkan balaikota dengan serangan apinya. Akhirnya pertempuran selesai dengan tangisan luap kegembiraan oleh para pasukan. Mereka merasa puas meskipun teman lainnya telah berjatuhan di medan pertempuran. Mereka tahu betul bagaimanapun pertempuran pasti ada kekalahan atau kemenangan. Dan ada kekecewaan atau kegembiran. Semua itu ada resikonya dalam berbagai aspek kehidupan maupun peperangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H