Batang (17/01/2023) - Lebih dari 300 siswa dan siswi SMPN 2 Bandar diberi edukasi mengenai bahaya pernikahan dini yang tinggi di Kluwih, Bandar oleh Mahasiswa KKN TIM 1 UNDIP 2022/2023 yang berkolaborasi dengan Puskesmas Bandar 1 dan SMPN 2 Bandar.
Pernikahan dini yang terjadi di Desa Kluwih, Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah sangat tinggi dan marak terjadi hingga saat ini. Hal ini diakibatkan oleh beberapa faktor, seperti faktor orang tua dan edukasi masyarakat yang minim mengenai bahaya pernikahan dini. Pernikahan dini yang terjadi di Desa Kluwih dilakukan secara nikah siri, dengan kata lain pernikahan dini tersebut tidak dicatatkan secara resmi. Dengan maraknya pernikahan dini sekaligus tingginya bahaya yang diakibatkannya, maka dibutuhkan edukasi kepada masyarakat Kluwih, khususnya para siswa dan siswi yang sering menjadi korban pernikahan dini.
Aditya Maula Kusuma, salah satu mahasiswa KKN UNDIP Tim 1 Tahun 2022/2023 melihat urgensi permasalahan tersebut dengan menciptakan program untuk mengedukasi remaja berumur 12 hingga 15 tahun mengenai bahaya pernikahan dini. Gagasan program mahasiswa ini menimbulkan antusiasme Puskesmas Bandar 1 dan SMPN 2 Bandar sehingga mereka berkolaborasi meningkatkan edukasi masyarakat Kluwih mengenai kekerasan seksual dan bahaya pernikahan dini.
Program ini dimulai dengan kegiatan survey untuk mengetahui permasalahan terkait stunting dan remaja di desa Kluwih. Berdasarkan survey atau wawancara terhadap bidan dan warga, didapat bahwa terdapat angka stunting tinggi dan pernikahan dini tinggi.
Oleh karena itu, sebagai mahasiswa S1 Kesehatan Masyarakat, saya mengajukan program ini kepada SMPN 2 Bandar dan disambut baik, serta diajak bekerja sasma dengan puskesmas dengan penyuluhan kekerasan seksual.
Oleh karena itu, pra pelaksanaan program ini melakukan koordinasi mengenai sasaran dan tanggal pelaksanaan program dengan kepala sekolah SMPN 2 Bandar serta puskesmas
Dalam pelaksanaannya, para siswa diberikan penjelasan materi melalui power point terkait kekerasan seksual yang disampaikan puskesmas dan bahya nikah dini yang disampaikan oleh mahasiswa. terdapat sesi tanya jawab. Sesi tanya jawab ini ditujukan untuk meningkatkan semangat dan antusias para siswa karena selain mendapatkan ilmu, para siswa juga akan mendapatkan bingkisan hadiah bagi yang bisa menjawab. Sehingga program ini dapat terlaksana dengan baik dan menyenangkan. Program ditutup dengan adanya dokumentasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H