Lihat ke Halaman Asli

Guru sebagai Pendidik yang Kreatif untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran

Diperbarui: 10 Desember 2015   00:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Dalam sebuah lembaga pendidikan guru memiliki peran penting. Tanpa seorang guru lembaga pendidikan tidaklah menjadi lembaga pendidikan. Kualitas lembaga pendidikan ditentukan oleh guru yang mengajar disana. Jika guru-guru yang mengajar memiliki kemampuan yang berkompeten maka lembaga pendidikan mendapat kualitas yang sama. Kompetensi guru tidak hanya ditentukan oleh kepandaianya mengajar di kelas tetapi lebih dari itu, kemampuan seorang guru dituntut menjadi seorang kreatif dalam mengajar di kelas sehingga membuat pengajaran yang dilakukan di kelas tidak monoton.

Tidak semua orang memilik kemampuan untuk menjadi kreatif, namun hal tersebut dapat diajarkan kepada guru-guru. Pengajaran seorang guru untuk menjadi kreatif dilakukan dengan cara memberikan pelatihan, mentoring, dan evaluasi yang dilakukan secara bertahap. Pelatihan tahap pertama yaitu pengenalan apa itu kreativitas, bagian-bagian dari kreativitas, cara-cara menjadi kratif, bagimana cara menumbuhkan kreatifitas. Pelatihan ini dilakukan sebelum guru diterjunkan langsung untuk mendidik. Pelatihan selanjutnya dilakukan pada saat guru telah mengajar beberapa minggu untuk memantapkan pengetahuan dan kemampuan guru dalam berkreativitas, sebelum dilakukan pelatihan guru diberikan mentoring terlebih dahulu. Selanjutnya guru diberikan kebebasan untuk berkreasi, namun ada target yang harus dipenuhi oleh guru yang ditetapkan oleh sekolah. Sebagai contoh kreativitas guru dalam pengajaran adalah pengajaran langsung pada sumbernya misalnya belajar biologi tentang hewan maka langsung diajak pergi kekebun binatang untuk melihat langsung hewan-hewan secara jelas. Pada setiap akhir semester akan diadakan evaluasi guna mengukur keberhasilan seorang guru dalam pembelajaran yang dilakukan dalam 1 semester.

Sekolah menyediakan fasilitas seperti perputakaan yang dilengkapi dengan lounge untuk mengerjakan tugas yang nyaman. Perpustakaan dilengkapi dengan berbagai macam buku, majalah, dan sumber bacaan lain untuk menunjang peningkatan kemampuan guru dalam mengajar serta untuk menambahkan ide-ide baru untuk menjadi kreatif. Fasilitas lainnya yaitu terdapat wifi yang menjangkau seluruh bagian sekolah, fasilitas ini ditujukan agar guru, staff, dan murid dapat mengakses internet guna mendapat informasi-informasi terupdate karena pada saat ini informasi paling update ada di internet. Terdapat juga fasilitas bus sekolah untuk mengantarkan murid dan guru jika ingin bepergian, jika menggunaka bus sekolah harus melakukan booking minimal 2 hari sebelum keberangkatan.

Dari pelatihan dan fasilitas yang disediakan guru diharapkan mampu menyelsaikan tugas-tugas yang diberikan meskipun banyak terdapat halangan. Dapat bekerjasama dengan guru lainnya untuk menyelesaikan permasalahkan yang ada.

Target yang ditetapkan oleh sekolah yaitu guru mampu mendidik murid secara kreatif agar meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah tersebut. Guru mampu mengklaborasikan antara pendidikan dengan hal-hal kreatif sehingga membuat pengajaran lebih menyenangkan dan tidak membuat bosan murid-murid. Mampu menyelesaikan masalah yang terjadi sebagai halangan dalam mengajar.

Sekolah memiliki SOP untuk standard kerja guru, standard ini berfungsi untuk membangun kualitas guru. Dalam SOP terdapat peraturan yang mengikat dan tidak boleh tilanggar, jika melakukan pelanggaran maka akan mendapatkan sangsi berupa bintang merah yang akan ditempelkan para papan diruangan kerja. 1 kali melakukan pelanggaran mendapat 1 bintang merah dan sangsinya berupa teguran. 2 kali pelanggaran maka mendapat 2 bintang merah dan sangsinya berupa teguran dan pemotongan gaji. 3 kali pelanggaran men mendapatkan 3 bintang merah, jika sudah 3 kali melakukan pelanggaran dalam 1 semester maka akan disidang oleh pengurus sekolah, apakah guru atau staff tersebut masih layak atau tidak bekerja di sekolah tersebut.

Sekolah tidak hanya memberikan sangsi kepada guru yang melanggar peraturan, sebaliknya sekolah juga memberikan hadiah kepada guru yang berprestasi. Guru yang mampu mencapai target akan mendapat bonus pada akhir semester. Guru yang menerapkan kreativitas dalam mengajar akan mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan studi untuk meningkatkan kualitas guru. Guru yang rajin dan tidak pernah telat akan mendapat bonus setiap bulannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline