Lihat ke Halaman Asli

Aditya Hera Nurmoko

Dosen STIE YKP Yogyakarta, Pengamat Ekonomi dan Bisnis, Peneliti, Konsultan, Komisaris, Pegiat Sosial dan Budaya

Mengulas Tulisan "What Really Went Wrong at Sillicon Valley Bank" di Media The Economist 13 Maret 2023

Diperbarui: 15 Maret 2023   18:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Mengulas Tulisan "What really went wrong at Silicon Valley Bank" di Media The Economist 13 Maret 2023

oleh: Aditya Hera Nurmoko

SVB Mengalami Kebangkrutan Yang Disebabkan Oleh Keputusan Yang Buruk Dalam Memuat Obligasi Jangka Panjang Tanpa Lindung Nilai Pada Suku Bunga Yang Rendah

Tulisan berjudul "What really went wrong at Silicon Valley Bank" di The Economist membahas tentang kegagalan yang dialami oleh bank terbesar di Silicon Valley, yaitu Silicon Valley Bank (SBV), yang terjadi pada tanggal 10 Maret 2023. Dalam tulisan ini dijelaskan bahwa SVB mengalami kebangkrutan yang disebabkan oleh keputusan yang buruk dalam memuat obligasi jangka panjang tanpa lindung nilai pada suku bunga yang rendah. Tulisan ini memberikan gambaran tentang bagaimana kegagalan svb memunculkan kekurangan dalam arsitektur perbankan Amerika. Meskipun svb memiliki aset yang cukup bagi deposan untuk mendapatkan kembali semua atau hampir semua uang mereka, namun harus menunggu lama untuk mendapatkannya. Hal ini menyebabkan banyak perusahaan teknologi yang menjadi deposan SVB menghadapi kesulitan dalam menghadapi keadaan kebekuan finansial.

Kebangkrutan SVB mengancam seluruh sektor teknologi, karena banyak perusahaan teknologi yang memiliki keterkaitan dengan svb dan harus menghadapi PHK dan kebangkrutan.

Tulisan tersebut juga menyebutkan bahwa kebangkrutan svb mengancam seluruh sektor teknologi, karena banyak perusahaan teknologi yang memiliki keterkaitan dengan svb dan harus menghadapi PHK dan kebangkrutan. Regulator dan pemerintah Amerika juga dianggap takut bahwa para deposan akan kehilangan kepercayaan pada bank lain jika svb gagal. Oleh karena itu, pada tanggal 12 Maret, regulator dan pemerintah Amerika menilai svb terlalu besar untuk gagal dan menjamin semua simpanan bank.

Tulisan ini memberikan gambaran yang sangat jelas dan terperinci tentang kegagalan SVB dan dampaknya pada seluruh sektor teknologi dan perbankan Amerika. Penulis tulisan memberikan analisis yang baik tentang kekurangan dalam arsitektur perbankan Amerika yang memunculkan kesulitan bagi para deposan yang harus menunggu lama untuk mendapatkan kembali uang mereka. Tulisan ini juga memberikan pemahaman tentang dampak dari kegagalan svb pada seluruh industri dan masyarakat secara umum.

Namun, tulisan ini masih dapat ditingkatkan dengan memberikan lebih banyak informasi tentang kebijakan dan solusi yang dapat dilakukan oleh regulator dan pemerintah Amerika untuk menghindari kejadian serupa di masa depan. Selain itu, pembahasan lebih lanjut tentang faktor-faktor internal dan eksternal yang berkontribusi pada kegagalan svb juga dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang kasus ini. Overall, tulisan ini memberikan gambaran yang sangat informatif dan menarik tentang kegagalan svb dan dampaknya pada seluruh industri dan masyarakat.

Apa yang bisa dipelajari dari Runtuhnya SVB

Kegagalan Silicon Valley Bank memberikan beberapa pelajaran. Pertama, bank gagal karena implementasi yang buruk dari disiplin dasar manajemen risiko (The Street, 13 Maret 2023). Kedua, sifat industri teknologi yang suka klub dan mengikuti kawanan mempercepat kehancuran bank. Ketiga, peraturan bank berfungsi karena mampu masuk dan menempatkan bank dalam kurator di bawah Federal Deposit Insurance Corporation.

Startup yang memiliki rekening di Silicon Valley Bank menempatkan sebagian besar telurnya dalam satu keranjang dan tidak mendiversifikasi risiko dengan memiliki dana di banyak bank. Kurangnya diversifikasi ini mungkin disebabkan oleh keinginan untuk mendapatkan imbal hasil yang lebih tinggi dari simpanan. Sifat clubby dari industri teknologi berarti bahwa ketika pertanyaan tentang solvabilitas perusahaan muncul, saluran Slack dan umpan Twitter menyala dengan peringatan mengerikan dari pemodal ventura, menyebabkan banyak orang panik (NewYork Times, 11 Maret 2023).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline