Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Selimut Debu Air Mata Alam

Diperbarui: 20 September 2019   08:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: ANTARA/Abriawan Abhe

Kasurku kini menjadi debu
Selimutku dibungkus debu
Rumput menjerit memohon ampun
Hijau menjadi debu air mata

Selimut lembut menjadi kusut
Keriput daun makin keriput
Mata air menjadi air mata
Panas, kering dan kehausan

Tangis alam makin deras
Manusia dan hewan menyayangi alam
yang sakit karna selimut debu makin
lembut dan ramai

Usia, kusut, keriput, keruh air mata itu
Ditutup debu selimut mesra hewan liar dan manusia haus air mata alam sejuk tanpa
Debu Air Mata Alam.

20/9/19

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline