Lihat ke Halaman Asli

Proyek "Double Track" Kereta Api Semata-mata untuk Masyarakat

Diperbarui: 11 Desember 2017   15:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan akan membangun tiga infrastruktur di Kabupaten dan Kota Sukabumi, Jawa Barat. Salah satunya ialah akan membangun double track dengan rute relasi Bogor-Sukabumi. Pembangunan double track ini akan meningkatkan efisiensi jarak tempuh antara Bogor-Sukabumi, dan bisa berdampak positif terhadap perkembangan serta perekonomian daerah Sukabumi. Dan dengan mempercepat waktu tempuh akan membuat KA Bogor-Sukabumi lebih kompetitif, sehingga bisa mendongkrak pariwisata.

Selain itu jalur ganda tersebut sekaligus bisa meningkatkan angkutan penumpang dan angkutan barang. Hal senada juga diungkapkan oleh Zamrides selaku Direktur Prasarana Ditjen Perkeretaapian dalam website Dephub.go.id. Dalam website tersebut ia juga mengatakan bahwa dengan adanya double track dapat mengalihkan barang-barang yang biasanya diangkut lewat jalan kini dapat diangkut menggunakan kereta api.

Seperti yang kita ketahui perjalanan kereta api relasi Bogor-Sukabumi saat ini hanya dilayani oleh kereta api Pangrango dengan jumlah perjalanan sebanyak tiga kali pulang-pergi (PP). Berdasarkan data terakhir dibulan agustus yang dihimpun oleh PT. KAI (Persero) Daop 1 Jakarta, penumpang yang dilayani kereta api pangrango sebanyak 71.125 dari jumlah tempat duduk yang disediakan sebanyak 76.788 atau presentasi okupansi mencapai 93%. Data ini menunjukkan sangat dibutuhkannya doubletrack Bogor-Sukabumi dalam jangka waktu dekat ini.

Dengan segera dibangunnya rel ganda Bogor-Sukabumi akan meningkatkan jumlah penumpang dari sebelumnya 3.500 per hari menjadi 12.000 penumpang per hari dengan 12 rangkaian dalam satu kereta, sedangkan untuk kereta barang bila sebelumnya 12 gerbong per hari akan menjadi 96 gerbong per hari setelah adanya jalur ganda. Untuk waktu tempuh dengan jalur ganda dari Bogor-Sukabumi juga mengalami peningkatan. Bila sebelumnya waktu tempuhnya 2 jam 3 menit, setelah ada jalur ganda akan menjadi 1 jam 24 menit.

Pembangunan doubletrack ini masih terkendala dengan pembebasan lahan dan pertentangan dari warga sekitar, salah satunya Edi warga Sirnasari, Kecamatan Tanjungsari Bogor. Ia menuding penambahan doubletrack hanya untuk keperluan angkutan barang bukan penumpang. Hal ini dibantah langsung oleh Suprapto Senior Manager Humas PT. KAI (Persero) Daop 1 Jakarta, dengan adanya doubletrack bisa meningkatkan operasional kereta api lintas Bogor-Sukabumi dan tidak benar kalau cuma hanya untuk meningkatkan angkutan barang.

Senada dengan Edi, masyarakat Kelurahan Batutulis, Kecamatan Bogor Selatan cemas dan merasa nasibnya terancam. Warga kemudian mengadu ke Calon Walikota Bogor, Sugeng Teguh Santoso yang juga advokat senior sekaligus Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi).

Menananggapi hal ini, Sugeng Teguh Santoso pun memberi penjelasan tentang tanggung jawab negara kepada warga. "Sebagai pembela warga, saya menjelaskan tanggung jawab negara untuk memberikan kesejahteraan kepada warga," ucap Sugeng.

Advokat senior sekaligus Calon Walikota Bogor itu juga menambahkan, PT.KAI harus memperhatikan nasib warga yang akan terkena penggusuran. Jangan sampai PT. KAI hanya menggusur tanpa memberikan solusi. " PT. KAI jangan sekedar menggusur warga, tetapi juga harus memberikan solusi atas permasalahan warga yang kehilangan tempat tinggal," tandasnya.

Terkait permasalahan ini Tanang selaku Senior Manager Asset PT. KAI (Persero) Daop I menerangkan bahwa PT. KAI merupakan operator bukan sebagai pelaksana. Salah bila persoalan solusi dampak pembangunan ditimpakan kepada PT. KAI sebagai operator yang tidak memiliki kewenangan untuk hal tersebut. Justru sebaliknya PT. KAI mendorong dan mendukung Ditjen Perekeretaapian sebagai pelaksana dan Pemerintah Daerah dengan menggodog addendum dalam Memorandum Of Understanding (MoU) untuk menyiapkan solusi. Hal ini dilakukan PT. KAI (Persero) sebagai bentuk profesionalitas menjalankan amanat undang-undang sebagai salah satu BUMN.

Double track relasi Bogor-Sukabumi ini merupakan program pemerintah melaui kementerian Perhubungan, semua ini dilakukan untuk rakyat dan bangsa, perlu dukungan dari semua pihak didalamnya termasuk masyarakat. Nantinya dengan terbangunnya double track proses distribusi barang dan jasa dengan kereta api semakin cepat dan baik. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menargetkan jalur ganda sepanjang 57 Kilometer ini bisa beroperasi pada akhir 2019.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline