Lihat ke Halaman Asli

Aditya Dwi Cahyo Ramadhan

aditya dwi cahyo ramadhan

Selamat Jalan, Prajurit Laut KRI Nanggala-402

Diperbarui: 7 Mei 2021   19:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

KRI Nanggala - 402 kini telah menjadi kenangan kita semua , karena Pada tanggal 21 bulan April 2021 hari Rabu, Kapal selam Nanggala-402 tenggelam dan terdeteksi pada kedalaman 838 meter saat latihan penembakan senjata di Bali. Berawal dari mengikuti latihan penembakan senjata di 2021 pada hari Rabu dini hari. saat jadwal penembakan, pemanggilan atas KRI Nanggala terus dilakukan tetapi tidak ada feedback dari KRI Nanggala. Selanjutnya, pada pagi hari pukul 04.57, diterbangkan helikopter untuk deteksi visual. 

Sesuai jadwal, seharusnya KRI Nanggala -- 402 muncul ke permukaan pada pukul 5 pagi hari WITA. Karena tidak juga ke permukaan, maka saat itu dilakukan prosedur sublook. Setelah beberapa jam pencarian, prosedur berganti menjadi submiss atau status kapal selam hilang. KRI Nanggala dinyatakan "Kapal selam Hilang" pada pagi hari pukul 06 .

Setelah 4 hari pencarian terdapat tumpahan minyak dan tanda kemagnetan cukup besar ditempat sekitar tenggelamnya kapal selam . Petugas juga menemukan sejumlah benda yang diidentifikasi sebagai bagian dari Kapal Selam KRI Nanggala -- 402 , Barang-barang yang ditemukan yaitu pembungkus pipa pendingin pelurus tabung torpedo pelurus tabung torpedo, dan botol oranye pelumas periskop yang dimiliki oleh kapal selam. Ditemukan juga alat yang dipakai ABK Nanggala untuk salat dan spons untuk menahan panas pada presroom. Benda-benda tersebut menjadi bukti otentik untuk menyatakan Kapal selam telah tenggelam atau subsunk. Namun dari kejadian tersebut bukan merupakan kesalahan dari para awak kapal (human error) maupun black out ataupun mati listrik.

Akar Penyebab dari kejadian tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala belum diketahui sebab pastinya tetapi pasti bukan akibat dari human error ataupun black out dari kapal selam tersebut.Risk owner dari kejadian tenggelamnya kapal selam  adalah TNI Angkatan laut karena bertanggung jawab atas tenggelamnya anggota awak kapal sebesar 53 orang (49 anak buah kapal dan 4 personel non-ABK) sehingga para anggota TNI/awak kapal yang menjadi korban dalam tragedi tersebut akan mendapatkan  dinaikan pangkatnya yang disampaikan oleh pangilima TNI.

tetapi ada beberapa faktor (Indikator) yang mungkin dapat menyebabkan tragedi tenggelamnya kapal KRI Nanggala - 402 seperti factor black out atau matinya pasokan listrik kapal, Human Error, kesalahan mesin yang rusak atau mati, tekanan air yang terlalu besar, bahkan serangan dari musuh, tetapi faktor yang menyebabkan tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala -- 402 belum diketahui sebab pastinya, masih dalam penyelidikan pihak yang berwenang. 

mungkin sebaiknya untuk mengurangi tragedi serupa harus dikembangkan lagi prosedur keamanan baik untuk kesehatan kendaraan (Kapal Selam) maupun kesiapan para awak kapal dalam menjalankan tugas yang sangat mempertaruhkan nyawa mereka. Semoga seluruh pihak keluarga yang berkaitan dengan korban tragedi tersebut dapat diberikan ketabahan dan para korban awak kapal diberikan tempat istirahat terbaik disisinya . aamiinn

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline