Lihat ke Halaman Asli

Aditya budhi Ramdhani

Mahasiswa(S1 Agribisnis)angkatanUKSW2023

Mengenal Lebih Jauh Ekowisata Tlatar yang Berada di Kabupaten Boyolali

Diperbarui: 25 Mei 2024   11:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: Pribadi

halo guys perkenalkan saya Aditya Budhi Ramdhani,saya seorang mahasiswa di salah satu kampus yang berada di kota Salatiga(UKSW),di sini saya akan membahas Ekowisata yang berada di tempat tinggal saya di Boyolali,ya benar Ekowisata tersebut adalah Ekowisata Tlatar beralamat di Tlatar,kebon Bimo, Boyolali,Jawa Tengah.dekat pedesaan sang masih asri dan nyaman untuk di tinggali Ekowisata Tlatar merupakan salah satu dari tiga UPTD andalan dinas pariwisata dan kebudayaan Kabupaten Boyolali,Jawa Tengah. ekowisata ini memanfaatkan mata air alami yang keluar terus-menerus selama 24 jam dari lapisan batuan vulkanik yang berada di kaki gunung Merbabu pada ketinggian sekitar 350 m dari permukaan laut ini memiliki suasana pedesaan yang alami asli dan berudara menempati lahan seluas 7 hektar dan menyemburkan air dengan debit 650 liter/detik. 

ada dua buah pemandian yaitu sebagai berikut: 

umbul Pengilon sering digunakan oleh masyarakat setempat maupun orang dari luar kota untuk berenang dan mandi namun rata-rata di umbul Pengilon ini digunakan oleh orang dewasa karena memiliki kedalaman sekitar 2 meter oleh karena itu masyarakat setempat memberi peringatan bahwasanya umbul ini digunakan untuk orang dewasa bukan untuk anak-anak air di umbul ini sangat jernih bahkan bisa untuk berkaca air ini juga digunakan untuk mengantisipasi pada waktu musim kemarau air ini juga digunakan untuk keperluan rumah sakit yang berada di Boyolali untuk pasokan air oleh karena itu umbul ini mata airnya sangat berdampak penting dan sangat bermanfaat bagi masyarakat Boyolali umbul ini juga digunakan sebagai tempat padusan untuk mensucikan diri sebelum melaksanakan ibadah puasa bagi umat Islam. 

Sumber gambar: Pribadi 

Umbul Asem merupakan tempat pemandian kedua yang airnya bersumber dari mata air Umbul ini lebih besar dari Umbul Pengilon namun Umbul ini digunakan dan diperuntukkan untuk anak-anak tapi dapat juga digunakan untuk orang dewasa Umbul ini sering digunakan oleh masyarakat setempat bersama keluarga untuk berenang dan bersenang-senang air dari umbul ini juga digunakan pada waktu musim kemarau dan juga digunakan sebagai pasokan air untuk rumah sakit di Boyolali. Umbul ini juga digunakan untuk kegiatan padusan merupakan sebuah acara untuk mensucikan diri sebelum melaksanakan ibadah puasa bagi umat Islam, Umbul Asem dan Umbul Pengilon keduanya memiliki jalur irigasi yang sama yaitu menuju ke area sungai dan mengalir ke sebuah irigasi sawah.

Sumber gambar: Pribadi

ini merupakan sungai yang airnya berasal dari kedua umbul tersebut sungai ini sering digunakan oleh masyarakat setempat dan masyarakat luar sebagai tempat mencuci pakaian,tempat mencuci perlengkapan masjid dan mencuci karpet di sini airnya sangat jernih dan airnya juga dangkal jika di hari-hari tertentu tempat ini selalu ramai misal pada waktu mendekati puasa orang orang berbondong-bondong membawa berbagai perlengkapan masjid untuk dicuci di tempat ini tradisi ini sudah ada dari sejak dahulu kala.

Sumber gambar: Pribadi

sungai kedua kegunaannya masih sama seperti sungai yang pertama sama-sama digunakan sebagai tempat untuk mencuci pakaian dan perlengkapan masjid namun bedanya debit airnya lebih dangkal lagi sehingga banyak anak-anak yang juga bermain air di sungai ini namun juga harus dalam pengawasan orang tua di sungai ini nantinya menuju ke sungai besar di sungai besar tersebut juga merupakan aliran dari mata air tlatar.

Sumber gambar: Pribadi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline