Oven rumah memang sangat dibutuhkan untuk usaha dapur rumah dimana makanan dimasak dengan oven rumah. Bisa dikatakan bisnis makanan rumahan berkembang pesat dan hasilnya bagus untuk pertumbuhan pendapatan. daging ayam dan ikan bakar dll Peluang bisnis kuliner sangat menguntungkan, bisnis kuliner menjadi jawaban yang tepat bagi siapa saja yang ingin membudidayakannya. Bisa dikatakan bisnis kuliner di Indonesia tidak mati karena selalu berkembang dengan hadirnya produk-produk baru. Seperti produk roti dan kue.
Sebenarnya, penggunaan oven dapat bervariasi tergantung pada kebutuhan dan proses pembuatan Anda, untuk memanggang kue, roti manis isi, roti tawar, biskuit/pai. Kue Bika Ambon, eclair, pizza, zucpazuppa, ayam bakar, ikan bakar. Bahkan ada yang digunakan untuk mengeringkan berbagai produk seperti pengering daun (biasanya digunakan untuk membuat obat herbal), pengering pakan (pelet ikan), dan ada juga yang digunakan untuk mengeringkan makanan.
Nah Kali ini kita akan membahas usaha jual beli oven jogja barokah itulah nama usaha yang digeluti mas uttam yang dijalankan secara turun menurun oleh uttam okta rahmantravolta itulah pemilik dari usaha jual beli oven uttam menjelaskan bahwa usaha ini adalah usaha turun temurun dari keluarga dari kakek nenek hingga saat ini yang telah diwariskan ke uttam sendiri,untuk awal mula dia memulai usaha ini adalah dari tahun 2016.
Namun sebelum menjalankan usaha ini,dia juga mencoba usaha lain yaitu menjadi karyawan lalu dirasa kurang cocok akhirnya berjualan sendiri,usaha yang dirintis pertama kali adalah jualan jersey bola,Bikin nama dari dari bahan dasar akrilik namun uttam melihat bahwa usaha nya kurang booming akhirnya dia mengikuti saran atau bujukan dari orang tua untuk meneruskan usaha keluarga,jogja barokah itulah nama usaha yang digeluti mas uttam
Lambat laun setelah dicoba akhirnya menyenangkan,uttam menjelaskan dalam menjalankan usaha ini ada beberapa hal penting yaitu meningkatkan skill,bisa itu hardskill maupun softskill,skill up itu sangat penting karena beradaptasi dengan kondisi dan keadaan,untuk strategi marketing mas uttam sendiri ditahun 2016 masih sangat konvensional artinya dia mendatangi pasar pasar lalu menawarkan dagangannya,kenapa cara ini masih dilakukan karena banyak orang orang yang berjualan dipasar di waktu itu belum sangat mengenal teknologi bisa diartikan bahwa mas uttam lah yang harus mendatangi orang orang untuk menawarkan dagangannya yang berupa oven,Loyang dan peralatan lainnya
Lalu semakin lama mulai berpindah lewat sms,whastapp,jadi selain mengurus pelanggan lama mas uttam sendiri juga mencari pelanggan baru "untuk pelanggan barunya saya sudah mencari pasarnya sendiri" dari situ sudah ada cluster atau tingkatannya masing masing,harus bisa beradaptasi dan memenuhi kebutuhan pelanggan,karena sebagai pedagang memenuhi kebutuhan pelanggan adalah yang wajib dilakukan,dan menjaga nama baik usahanya agar dikemudian hari mereka percaya akan usaha yang kita sedang jalankan
Disini dampak covid sangat berpengaruh terhadap usaha oven ini karena sebelumnya banyak orang pesan oven Loyang dll untuk acara, produksi sendiri dan covid ini berdampak pada pembatasan kegiatan otomatis banyak acara acara ditiadakan,produksi kue dan lainnya menurun berimbas kepada permintaan Loyang oven pun ikut menurun,dan alhasil omset yang dihasilkan ikut menurun,
Selama menjalankan usaha ini banyak sekali tantangan yang dilewati mas uttam,tantangan pertama karena mas uttam adalah produsen sekaligus sales man dan divisi masketing perpindahan yang awalnya mas uttam hanya menjadi karyawan lalu menjadi pedagang dan strategi yang dipakai mas uttam adalah mendatangi pelanggan ngomong atau berkomunikasi itu tidak mudah,mau menawarkan barangnya itu tidak mudah seperti contohnya
"Bu mau menambah barang apa" itu tidak mudah dibutuhkan keberanian untuk berkomunikasi,jadi bisa diartikan bahwa public speaking sangatlah diperlukan di berbagai usaha apapun dan karena usia mas uttam dengan pelanggan berbeda jauh terkadang takut bahasa yang digunakan kurang baik di telinga pembeli dan mas uttam mencoba untuk belajar berbicara agar lebih baik lagi,lalu untuk tantangan kedua adalah susahnya mencari pelanggan
Bukan hanya itu saja banyak sekali tantangan yang dihadapi mas uttam sendiri seperti penolakan dimana mana,menawarkan barang itu tidaklah mudah hanya langsung diterima namun penolakan itu sangatlah banyak,dan mas uttam berusaha bagaimana meyakinkan pelanggan untuk membeli barangnya,
Mas uttam menuturkan bahwa ada masanya mas uttam mengalami mental down,mas uttam menceritakan bahwa banyak pelanggan lama yang kurang percaya dengan mas uttam,seperti contoh "saat dia sedang menawari barang kadang tidak ada tanggapan dari si pelanggan,seperti tidak yakin dengan mas uttam sendiri"dan alhasil membuat mas uttam jadi takut untuk menawarkan barangnya dan hanya sekedar mengantar lalu tidak menawarkan apapun.