Lihat ke Halaman Asli

Tradisi Menyambut Ramadhan di Desa Sumberejo

Diperbarui: 31 Maret 2022   23:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tradisi. Sumber ilustrasi: UNSPLASH

Tak disangka bulan yang ditunggu oleh semua umat Muslim di seluruh dunia akan segera datang. Tidak lain dan tidak bukan adalah bulan suci Ramadhan. Memang bulan ini adalah bulan yang sangat istimewa bagi semua umat Muslim, karena pada bulan ini banyak sekali keistimewaan yang diberikan pada umat Muslim. 

Selain itu, pada bulan Ramadhan ini rasanya sangat berbeda dengan bulan-bulan lainnya. Rasanya seperti asri dan tenang. Para umat Muslim di seluruh dunia pada bulan ini juga diwajibkan untuk menunaikan ibadah puasa. 

Puasa sendiri memiliki pengertian menahan diri dari segala macam hawa nafsu baik itu makan ataupun minum. Setelah bulan Ramadhan selesai, para umat Muslim di seluruh dunia merayakan hari raya yaitu Idul Fitri.

Dalam rangka menyambut datangnya bulan Ramadhan ini, tentunya setiap orang di setiap daerah dan setiap Negara memiliki perbedaan budaya dalam merayakannya. Seperti ada orang-orang yang menyambut bulan Ramadhan dengan melakukan pawai di sepanjang jalan dengan membawa obor dan masih banyak yang lainnya.

Dalam tulisan kali ini, saya akan membahas tentang budaya-budaya yang ada di sekitar tempat tinggal saya, yaitu di Desa Sumberejo kota Batu. Langsung saja simak tulisan ini.

Yang pertama, budaya yang ada di daerah saya dan sering saya temui adalah berkunjung ke makam sanak saudara yang sudah meninggal dan mendoakannya. Hal ini dilakukan pada satu hari sebelum puasa dilaksanakan. Ini merupakan budaya lokal yang sering atau pasti dilakukan saat menjelang bulan Ramadhan. Mungkin hal ini juga dilakukan di sebagian besar daerah di Indonesia.

Yang kedua adalah syukuran atau slamatan. Budaya ini juga kelihatannya sudah dilakukan secara turun-temurun dari dahulu. Slamatan ini dilakukan untuk merayakan rasa syukur dan berdoa kepada Tuhan. 

Pada slamatan ini, diwakilkan oleh satu orang dalam setiap rumah dan yang pasti adalah kepala keluarga. Tidak lupa setiap rumah juga membawa makanan untuk ditukarkan sesama warga pada waktu salamatan. Biasanya slamatan ini dilakukan di salah satu musholla atau masjid atau juga bisa dilakukan di rumah pak rt setempat.

Kemudian yang ketiga adalah kerja bakti untuk membersihkan musholla-musholla. Hal ini dilakukan saat satu hari sebelum sholat tarawih dimulai. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan rasa aman, nyaman dan tenteram bagi setiap orang yang melaksanakan sholat tarawih di tempat tersebut.

Yang keempat adalah petasan. Iya, benar petasan. Memang petasan ini sangat identik dengan hari-hari besar baik itu pada agama Islam maupun yang lainnya. Di sekitar tempat tinggal saya, banyak sekali saat bulan Ramadhan para anak-anak kecil ini sering bermain petasan. 

Tidak hanya petasan saja, selain itu ada juga yang namanya Bum-Buman. Bum-Bum adalah sebuah bambu yang sudah dibentuk seperti meriam yang ukurannya tidak terlalu besar. Biasanya permainan ini banyak dimainkan oleh para remaja sampai orang dewasa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline