Lihat ke Halaman Asli

Aditya Dwi Darmawan

Ilmu Pemerintahan Universitas Singaperbangsa Karawang

RUBUHA: Sinergi KKN Mahasiswa UBP dan Warga Cilamaya Wetan Hadapi Hama! Majukan Petani!

Diperbarui: 12 Agustus 2024   21:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Kolaborasi Mahasiswa KKN UBP dan Warga Petani  Cilamaya Wetan Merancang RUBUHA/dokpri

Karawang, Rabu, (7 Agustus 2024). Kelompok KKN Cikarang Cilamaya Wetan dari Universitas Buana Perjuangan memberikan dampak yang signifikan dalam aspek sosial masyarakat setempat. Salah satu program unggulan yang diusung adalah RUBUHA, yang merupakan singkatan dari "Rumah Burung Hantu". 

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan keterlibatan masyarakat dalam menjaga ketahanan pangan serta melindungi sawah dari serangan hama. Dalam konteks sosial, RUBUHA tidak hanya menjadi tempat untuk belajar dan berlatih, tetapi juga berfungsi sebagai wadah kolaborasi antara mahasiswa dan warga desa.

Salah satu petani, Bapak Joko, menjelaskan bahwa sebelum adanya program RUBUHA, ia sering mengalami kerugian akibat serangan hama. "Dulu saya hanya mengandalkan pestisida kimia, dan hasilnya tidak memuaskan. Setelah belajar tentang cara-cara alami dari mahasiswa, saya merasa lebih percaya diri," ungkapnya. Ia menambahkan bahwa hasil panennya kini meningkat dan lebih sehat.

 

Strategi Ketahanan Pangan

Foto: RUBUHA KKN UBP Cilamaya Wetan, Rumah Burung Hantu tersebut sukses beroperasi/dokpri

Upaya pemberdayaan pangan melalui RUBUHA menjadi salah satu fokus utama dalam program KKN ini. Mahasiswa UBP tidak hanya memberikan teori, tetapi juga praktik langsung dalam membangun rumah burung hantu dari bahan yang ramah lingkungan. Salah satu metode yang diperkenalkan adalah penggunaan RUBUHA di titik strategis pertanian. 

Tak hanya itu, mereka memanfaatkan bawang putih dan daun sirih yang dikenal efektif untuk mengusir hama. Pemberdayaan ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan petani pada bahan kimia yang mahal dan berbahaya.

Mahasiswa mengadakan pelatihan tentang cara-cara bercocok tanam yang efisien dan ramah lingkungan, serta pentingnya menjaga ekosistem sawah. Dengan begitu, petani tidak hanya mendapatkan pengetahuan baru tetapi juga keterampilan praktis yang dapat langsung diterapkan di lapangan. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan hasil panen dan kualitas padi yang dihasilkan, serta menjadikan Cilamaya Wetan sebagai contoh daerah pertanian yang berkelanjutan.

Aspek Sosial Keberlanjutan

Foto: Optimalisasi keberlanjutan fungsi RUBUHA bagi warga Cilamaya Wetan/dokpri

Melalui RUBUHA, mahasiswa UBP berhasil mengajak masyarakat untuk bersama-sama mengidentifikasi jenis hama yang sering menyerang tanaman padi. Diskusi dan pelatihan yang diadakan secara rutin membuat warga lebih paham tentang cara-cara pencegahan dan penanganan hama secara alami. Hal ini penting karena banyak petani yang sebelumnya bergantung pada pestisida kimia yang berpotensi merusak lingkungan dan kesehatan. Dengan pendekatan sosial yang inklusif, RUBUHA menciptakan rasa memiliki dan tanggung jawab bersama terhadap pertanian di Cilamaya Wetan.

Lebih lanjut Ibu Siti, seorang petani, juga berbagi pengalaman positifnya. "RUBUHA membuat kami jadi lebih paham tentang pentingnya menjaga sawah dari hama secara alami," ujarnya. Menurutnya, kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa UBP tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga membangun solidaritas antar petani. Wawancara ini menunjukkan bahwa RUBUHA telah berhasil menciptakan perubahan positif dalam pola pikir dan praktik pertanian masyarakat setempat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline