Lihat ke Halaman Asli

Adi Triyanto

Buruh Sebuah Perusahaan swasta Di Tambun- Bekasi-Jawa Barat

Perasaan Tidak Cukup dan Turunnya Angka Pertumbuhan Populasi

Diperbarui: 6 Juli 2024   15:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Angka Tingkat kelahiran yang terus menurun menjadi konsen banyak negara. Tidak terkecuali  negara kita, Indonesia.  Menyikapi hal tersebut Kepala BKKN RI, Hasto Wardoyo mengeluarkan pernyataan anjuran agar Satu keluarga memiliki satu anak perempuan.  Diharapkan dengan langkah tersebut , regenerasi akan terus berjalan pada masa mendatang.

Trend Penurunan Pertumbuhan Penduduk Dunia

Trend penurunan angka pertumbuhan populasi banyak dihadapi oleh banyak  negara. Terutama negara negara yang  tingkat kesejahteraan sudah cukup bagus. Yang mulai mengalami penurunan cukup tajam di antaranya adalah negara di Asia Timur yaitu  Jepang , Korea dan China .

China sebagai negara dengan penduduk terbesar di dunia, mencapai puncaknya tahun 2022 , setelah itu mulai turun tingkat pertumbuhannya. Diproyeksikan populasi China akan terus turun hingga di bawah 1 miliar sebelum akhir abad ini. Dan negara dengan jumlah penduduk terbanyak akan digantikan India, yang pertumbuhan penduduknya masih cukup tinggi.

Jepang sudah mengalami penurunan jumlah penduduk sejak satu setengah dekade yang lalu. Puncak tertinggi jumlah penduduk Jepang sudah tercapai pada tahun 2008. Setelah itu, jumlah penduduk Jepang menurun secara bertahap.

Korea Selatan juga mengalami krisis kependudukan yang sama dengan di dua negara tetangganya tersebut . Dengan tingkat kesuburan yang terus menurun dan menjadi yang terendah di dunia. Rata-rata jumlah kelahiran per perempuan di Korea Selatan turun  jauh di bawah angka  yang dibutuhkan untuk menjaga populasi yang stabil.

Dampak Adanya Penurunan Pertumbuhan Penduduk

Penurunan jumlah pertumbuhan akan mengakibatkan dampak atau efek yang signifikan  terutama dalam bidang ekonomi. Salah satu dampak paling langsung adalah penurunan jumlah angkatan kerja di masa depan. Ketika lebih sedikit bayi lahir, maka beberapa dekade kemudian, akan ada lebih sedikit individu yang memasuki pasar kerja.

Selain itu, penurunan angka kelahiran dapat menyebabkan peningkatan beban pada sistem kesejahteraan sosial. Dengan lebih sedikit pekerja muda yang membayar pajak, akan semakin sulit untuk mendanai pensiun dan perawatan kesehatan bagi populasi yang menua.

Lebih lanjut, penurunan angka kelahiran juga dapat mengurangi konsumsi domestik. Ekonomi yang bergantung pada konsumsi dalam negeri akan merasakan dampaknya karena lebih sedikit orang yang membeli barang dan jasa.

Perasaan Tidak Cukup Pengerem  Pertumbuhan Populasi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline