Islam adalah ajaran agama yang ideal dan lengkap bagi umat manusia. Ajaran islam mencakup berbagai aspek kehidupan, termasuk hubungan dengan Tuhan, hubungan sosial, etika, moralitas, dan praktik ibadah.
Ajaran yang sempurna tersebut seharusnya bisa membawa umat islam menggapai kebahagiaan di dunia dan di akherat. Sebagaimana doa yang juga sering dipanjatkan oleh umat islam yaitu "Rabana atina fidunya hasanah wa fil akherati hasanah ".
Kebahagiaan akherat dapat dilihat dengan munculnya individu indivdu sholeh di dunia yang membuat dunia menjadi teduh dan damai ditambah janji Tuhan akan mendapatkan kebahagiaan di akherat nanti.
Namun bentuk kebahagiaan di dunia dari umat islam belum terlihat. Yang terlihat justru sebaliknya , kebanyakan umat islam yang berjumlah hampir 3 milyar masih banyak yang berjuang sekedar untuk bertahan hidup. Bukan menikmati kebahagiaan di dunia yang berbentuk kejayaan di dunia sebagai pemimpin peradaban, dan meraih kemakmuran dan kemajuan di berbagai bidang kehidupan.
Output Dari Ajaran Islam yang Ideal Belum Terlihat
Ajaran Islam yang sangat ideal, belum tercermin dalam perilaku keseharian umat Islam. Itulah problem utama yang dihadapi ummat islam. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk faktor individu, budaya, dan pengaruh sosial.
Namun dari beberapa faktor tersebut , yang paling menonjol adalah kemampuan menejerial atau sistem organisasi yang baik dari umat islam. Umat islam belum bisa membedakan antara syarat keberhasilan di dunia dan keberhasilan di di akherat .
Kesuksesan di dunia dan akherat ada syarat nya masing masing. Ingin berhasil di dunia harus dikuasai ilmunya di dunia, sebagaimana ingin berhasil di akherat kuasai juga ilmunya akherat. Jadi bila umat islam ingin mendapatkan kebahagiaan dunia berupa kemauan peradaban dan kejayaan , maka harus dipenuhi syarat dunainya terlebih dahulu. Tidak bisa ingin berhasil di dunia hanya diniati atau dilandasi dengan niat ikhlas dan dengan mengharap pahala di akherat. Niat untuk akherat adalah dilakukan agar bertujuan agar setiap perbuatan bernilai ibadah namun tidak serta merta menggugurkan syarat sukses di dunia yang harus dipenuhi terlebih dahulu.
Kemampuan manajerial adalah kemampuan dalam mengatur sumber daya, mengambil keputusan, dan mengelola waktu dan prioritas. Kemampuan ini penting dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, termasuk dalam mempraktikkan ajaran agama.
Dan semua pilar dalam berislam yang terangkum dalam rukun islam yang lima, sebenarnya adalah ajaran tentang bagaimana me-menej secara bagus apa yang di pesankan dalam ajaran inti dari rukun islam tersebut .