Percaya kepada Qadha dan qadar adalah salahsatu dari rukun iman yang enam. Tanpa kepercayaan itu maka keimanan seseorang dikatakan tidak sempurna. Karena kepercayaan kepada qadha dan qadar merupakan bentuk pengakuan tentang kekuasaan Tuhan yang serba maha sekaligus kesadaran akan keterbatasan diri sebagai hamba-Nya.
Membicarakan qadha dan qadar selalu saja menjadi bahasan yang menarik, karena ada banyak pendapat tentang dua konsep itu. Dan untuk memudahkan pemahaman maka diperlukan sebuah alat bantu . Teori mekanika klasik dan teori kuantum bisa menjadi salah satu alat bantu tersebut .
Definisi Qadha dan Qadar
Qadha menurut istilah adalah ketentuan atau ketetapan Allah SWT dari sejak zaman azali tentang segala sesuatu yang berkenaan dengan makhluk- Nya sesuai dengan iradah (kehendak-Nya), meliputi baik dan buruk , hidup dan mati, dan seterusnya .
Sementara qadar, secara bahasa artinya ketetapan atau ukuran. Secara istilah qadar berarti perwujudan atau ketentuan hukum Allah atas semua makhluk yang ia ciptakan jika syaratnya terpenuhi. Qadar memiliki sifat yang lebih spesifik ketimbang qadha.
Qadha adalah ketentuan umum yang berlaku untuk semua makhluk. Sementara qadar adalah ketentuan yang berlaku untuk tiap tiap makhluknya setelah memenuhi suatu kriteria dan proses tertentu .
Qadha dan Teori Mekanika Klasik-Newton
Memahami konsep qadha memang hal yang tidak mudah. Untuk menyederhanakan proses pemahamannya , maka dapat digunakan teori sains agar lebih jelas. Dan teori utu adalah teori mekanika Klasik Newton.
Teori mekanika klasik Newton, juga dikenal sebagai fisika klasik, dikembangkan oleh ilmuwan Inggris Sir Isaac Newton pada abad ke-17. Teori ini membahas gerakan benda dalam kondisi yang dapat diamati secara langsung, seperti gerak planet dan benda jatuh.
Teori mekanika klasik Newton dapat digunakan untuk memprediksi gerak benda dan posisinya dengan cara mengaplikasikan tiga hukum gerak Newton pada suatu sistem benda. Baik yang meliputi hukum kekekalan gerak, hukum percepatan, maupun hukum aksi reaksi.