Lihat ke Halaman Asli

Adi Triyanto

Buruh Sebuah Perusahaan swasta Di Tambun- Bekasi-Jawa Barat

Ketika Perasaan Tergantikan Angka

Diperbarui: 26 Oktober 2020   05:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Apa yang membuat dunia ini menjadi berwarna. Suatu saat penuh keriangan di setiap sudutnya. Di saat lain duka menyelimuti. Kadang semangat bergelora . 

Di lain waktu rasa putus asa menggelayut . Selalu begitu berubah dan berganti. Tak berpola . Tak bisa diduga. Mengikuti apa suara perasaan di dalam hati.

Perasaan membuat dunia ini menjadi sulit ditebak. Susah diprediksi. Tidak matematis.. Semua kemungkinan bisa terjadi. Semua tak bisa dihitung dengan pasti. Tergantung suasana hati. Suatu saat ingin bermanja manja diri , menikmati kesenderian, Saat lainnya, bekerja keras berpeluh keringat.

Perasaan bisa menciptakan suasana menjadi lebih indah. Ketika perasaan senang atau cinta hadir maka semuanya menjadi serba menyenangkan. 

Melahirkan kisah kisah cinta di dunia. Ada kisah cinta dengan bumbu romantisnya . Ada juga kisah tragedi dengan ratapan tangisnya. Yang membuat dunia menjadi terasa sempit dan membosankan ketika rasa kecewa dan sakit hati hadir di hati. Dan kisah itu akan terus tertulis di dalam sejarah dunia ini.

Perasaan juga yang membuat dunia ini menjadi lebih hidup. Ada desah nafasnya. Ada gerakan naik turunnya. Tidak datar dan juga kaku. Seperti robot. Yang bisa ditebak pasti arahnya kemana. Tidak terpengaruh apa yang ada dan terjadi disekitarnya. Tak peduli ada orang sedang menangis. 

Atau ada orang yang sedang bersuka ria. Apa yang diperintahkan itu yang dijalankan. Tak ada lika likunya. Tidak ada seninya.

Jaman yang makin maju dan serba instan , menuntut semua hal dilakukan serba cepat . Serba akurat . Serba pasti alias matematis. Dua kali dua harus empat. Iniah dunia angka. Dunia yang pasti. 

Dunia yang sesuai dengan tuntutan jaman. Semua harus cepat dan akurat. Tidak boleh tergantung suasana hati dan perasaan. Dalam memenuhi tuntutan tersebut , keberadaan dan fungsi perasaan mulai dipertanyakan.

Kenapa dengan perasaan ? Ternyata dari penelitian perasaan tidak sepenuhnya benar dalam menyuarakan apa yang sebenarnya di rasa. Yang bisa berdampak pada kesalahan dalam membuat keputusan. 

Ketika seseorang mengalami rasa sakit dan berobat ke dokter, maka pertanyaan dokter dijawab dengan semua yang dirasakan. Dan perasaaan memiliki keterbatasan seberapa tingkat / level yang dirasakan. Dan seberapa serius sakitnya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline