Lihat ke Halaman Asli

Karia'a Lambe: Tradisi Menghormati Perempuan di Era Modern

Diperbarui: 28 Februari 2024   12:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

KARIA'A LAMBE: TRADISI MENGHORMATI PEREMPUAN DI ERA MODERN

MUHAMMAD ADITIA RAMADHAN

12 IPS 4,SMAN 3 KABUPATEN TANGERANG

          Dalam sebuah wilayah, terkadang memiliki keunikannya masing-masing dalam melakukan suatu hal. Terkadang keunikan ini menjadi sebuah bentuk budaya yang ada di dalam masyarakatnya. Tak luput juga dengan masyarakat Buton yang terkenal dengan adat yang sangat menghargai perempuan, selain itu masih ada budaya seperti mandok hata dan juga kegiatan adat lainnya. Tetapi Karia'a Lambe menjadi sangat menarik karena nilai yang diangkat di dalamnya.

          Karia'a Lambe merupakan tradisi masyarakat Buton, Sulawesi Tenggara, yang telah berlangsung selama berabad-abad. Tradisi ini merupakan bentuk penghormatan terhadap perempuan, khususnya anak perempuan yang telah beranjak dewasa. Karia'a Lambe berasal dari kata "karia" yang berarti "arak-arakan" dan "lambe" yang berarti "kain panjang". Dalam tradisi ini, seorang anak perempuan yang telah mencapai usia pubertas akan diarak keliling kampung dengan mengenakan pakaian adat dan perhiasan tradisional. Arak-arakan ini diiringi dengan musik dan tarian tradisional, serta disaksikan oleh seluruh masyarakat.

Awal Mula Tradisi Mengarak Perempuan Sebagai Tanda Penghormatan

          Catatan sejarah Kerajaan Buton, salah satu kerajaan terbesar di Sulawesi Tenggara yang berdiri sekitar abad ke-14 hingga awal abad ke-20. Upacara Karia'a Lambe mungkin memiliki variasi pelaksanaannya tergantung status sosial sang gadis. Gadis dari keluarga bangsawan mungkin memiliki upacara yang lebih besar dan meriah, sementara dari rakyat jelata mungkin lebih sederhana.

Karia'a Lambe memiliki makna yang sangat penting bagi masyarakat Buton. Tradisi ini melambangkan kesucian, kedewasaan, dan kesiapan seorang perempuan untuk memasuki dunia pernikahan. Selain itu, tradisi ini juga merupakan bentuk penghargaan terhadap perempuan dan peran mereka dalam masyarakat.

Kesetaraan Perempuan di Era Modern

          Di era modern, isu kesetaraan perempuan menjadi salah satu fokus utama dalam berbagai bidang kehidupan. Budaya Karia'a Lambe dapat menjadi salah satu media untuk kembali mengingatkan masyarakat tentang pentingnya kesetaraan terhadap perempuan. Tradisi ini menunjukkan bahwa perempuan dihormati dan dihargai sejak mereka masih muda. Hal ini dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk memberikan kesempatan yang sama kepada perempuan dalam pendidikan, pekerjaan, dan berbagai bidang lainnya.

          Meskipun tradisi ini berasal dari budaya Buton, nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dapat diterapkan secara universal. Karia'a Lambe dapat menjadi contoh bagaimana budaya dapat digunakan untuk mempromosikan kesetaraan dan keadilan bagi perempuan. Di era modern, tradisi Karia'a Lambe menghadapi beberapa tantangan. Salah satunya adalah perubahan gaya hidup masyarakat yang semakin modern. Selain itu, ada juga beberapa pihak yang mengkritik tradisi ini karena dianggap terlalu fokus pada penampilan fisik perempuan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline