Mahasiswa KKM kelompok 75 Arthaguna dari UIN Malang telah melaksanakan kegiatan pengabdian keagamaan dengan mengajar di TPQ Al-Ikhsan yang terletak di desa Jambesari, kecamatan Poncokusumo. Kegiatan ini berlangsung setiap hari dari pukul 3 sore hingga pukul setengah lima, kecuali pada hari Kamis yang merupakan hari libur. Dalam pelaksanaan kegiatan ini, mahasiswa tidak sendirian, mereka didampingi oleh Ustadz Sholikin serta pengasuh TPQ Al-Ikhsan lainnya. Pembagian jadwal mengajar dilakukan oleh mahasiswa KKM, dengan 3 hingga 4 mahasiswa yang mengajar setiap harinya.
Para murid di TPQ Al-Ikhsan memiliki latar belakang usia yang beragam, mulai dari anak usia 3 tahun hingga siswa SMP. Mereka menunjukkan semangat yang tinggi dalam belajar mengaji, bahkan ketika hujan mengguyur, mereka akan tetap berangkat dengan menggunakan payung. Di TPQ ini, proses pembelajaran mengaji dilakukan sesuai dengan tingkatan masing-masing, mulai dari membaca Iqro' hingga Al-Quran. Beberapa murid bahkan sudah khatam, namun mereka akan tetap melanjutkan kegiatan mengaji karena tidak ada batasan dalam menuntut ilmu.
Selain fokus pada pembelajaran Iqro' dan Al-Quran, TPQ Al-Ikhsan juga mengajarkan tata cara sholat, yakni sebelum memulai pembelajaran mengaji para anak anak akan membaca doa-doa sholat terlebih dahulu, dilanjutkan dengan doa sebelum belajar dan baru kemudian masuk ke materi mengaji sesuai tingkatan. Setelah sesi mengaji selesai akan dilanjutkan dengan menunaikan sholat Ashar secara berjamaah, di mana salah satu murid akan berperan sebagai imam. Kemudian kegiatan ditutup dengan doa penutup dan salaman kepada ustadz ataupun ustadzah sebelum pulang.
Mahasiswa KKM kelompok Arthaguna 75 berharap bahwa program pengabdian ini tidak hanya memberikan manfaat dalam jangka pendek tetapi juga dapat menjadi teladan bagi masyarakat luas, termasuk anak-anak, remaja, serta orang dewasa. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan dapat meningkatkan pemahaman keagamaan di kalangan masyarakat desa Jambesari terutama anak anak.
Kegiatan pengabdian ini juga bertujuan untuk mempererat hubungan antara mahasiswa dan masyarakat setempat. Melalui interaksi langsung dalam kegiatan belajar mengajar, mahasiswa dapat memahami lebih baik kebutuhan serta tantangan yang dihadapi oleh masyarakat dalam hal pendidikan agama. Selain itu, kegiatan ini juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk menerapkan ilmu yang diperoleh selama perkuliahan ke dalam praktik nyata di lapangan.
Pada akhirnya, program ini diharapkan dapat berkontribusi pada pengembangan karakter anak-anak di desa Jambesari. Dengan memberikan pendidikan agama yang baik dan menyenangkan, anak-anak dapat tumbuh menjadi generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis tetapi juga memiliki pemahaman agama yang kuat dan sikap sosial yang baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H