Mental illness merupakan keadaan dimana seseorang mengalami tekanan mental baik secara emosional, perasaan, serta perilaku sehingga membuat aktivitas penderitanya terganggu. Tidak hanya aktivitas sehari-hari saja yang terganggu, tetapi aktivitas lain seperti bersosialisasi pun ikut terganggu. Mental Illness dibagi menjadi beberapa jenis, diantaranya:
Gangguan kecemasan (anxiety disorder). seseorang yang menderita anxiety disorder memiliki kecemasan yang berlebihan terhadap suatu hal yang menyebabkan penderitanya menghindar dari berbagai kondisi, seperti fobia, gangguan kepanikan, obsessive-compulsive disorder (OCD), Dan Post Traumatic Stress Disorder (PTSD).
Gangguan Mood
Gangguan mood atau mood swing merupakan suatu gangguan suasana hati yang dapat berubah secara drastis, seperti yang awalnya gembira tiba-tiba menjadi murung, sedih atau marah.
Lalu apa hubungannya dengan Challage 30 Hari bercerita? Berikut penjelasannya.
Challage 30 Hari Bercerita merupakan sebuah akun Instagram yang berisi tentang cerita dan pengalaman orang yang dikemas secara apik dan natural. Secara tidak langsung akun ini mengajak kita untuk bercerita, mengungkapkan apa yang kita rasakan dan apa yang kita lalui. Jika dilihat dari konten yang diunggahnya, instagram tersebut merepost cerita dari berbagai macam postingan yang menggunakan #30harimenuliscerita.
Dalam dunia psikologi menulis merupakan salah satu terapi yang digunakan untuk mengungkapkan, mengurangi, dan mengurai benang merah yang sedang dialami seseorang. Dengan menulis seseorang akan menjadi lebih bahagia dan sehat secara fisik dan mental, karena ia mampu mengekspresikan apa yang sedang dirasakan, terutama bagi penderita mental illness.
Selain menjadi pribadi yang lebih bahagia dan sehat, menulis juga dapat melatih kemampuan kognitif. Menurut KBBI kognitif diartikan sebagai sesuatu yang berhubungan dan melibatkan kognisi atau kegiatan yang memperoleh pengetahuan. Sedangkan secara istilah, kemampuan kognitif merupakan proses yang dilalui oleh seseorang dan kemampuan ini terjadi secara internal di dalam pusat susunan saraf seiring dengan pertumbuhan serta perkembangan fisiknya, sehingga seseorang dapat berpikir. oleh karena itu, kemampuan kognitif berpengaruh penting dalam mengukur tingkat kecerdasan seseorang.
Kemudian dengan menulis kita bebas mengekspresikan apa yang sedang kita rasakan tanpa penghakiman dan justifikasi orang lain, sehingga kita lebih mudah mengelola, mengeksplorasi, serta merespon stress yang datang menghampiri. Bagi seorang mental illness dengan menulis ia akan lebih mudah throwback tentang perjalanan yang pernah ia lewati dan menunjukkan bahwa ia pernah mengalami masa terpuruk dan bagaimana cara yang ia lakukan untuk bangkit dari masa terpuruk itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H