Lihat ke Halaman Asli

Efek Cinta Tak Terhingga

Diperbarui: 24 Juni 2015   11:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1372786535147394244

[caption id="attachment_252570" align="alignnone" width="484" caption="My Pict Collect"][/caption] Tanpa disadari, dunia ini telah mengkaratkan dan melapukkan lapisan hati (Qalbu) ini. Nian senantiasa dibayangi oleh kesempitan, resah, gelisah dan tidak pernah merasa cukup. Akulah orang yang hatinya dirundung kesakitan. Sementara kenikmatan dunia begitu erat digenggamanku. Tatapan rembulan tajam menembus atap dan dinding rumah ini. 'Seringkali raga menyecerkan keringat, tapi lupa mengusapnya. Kata sang Kakek, "Itulah pertanda bahwa sebentar lagi langit akan menangis. Kakek, aku rindu padamu." Aku masih ingat, kata 'ibrah'mu dulu, Kek... Lebih kurangnya begini...

LELAKI ITU SEDERHANA... Ia hanya ingin dicintai dengan apa adanya. Ia hanya ingin dijaga kewibawaannya oleh kekasih halalnya. Ia hanya butuh ketulusan dan kasih sayang yang sesungguhnya. LELAKI ITU KUAT... Ia mampu tetap tersenyum kala teriris hatinya. Ia mampu tetap berharap walau terkadang hanya kebohongan yang didapatkan. Ia mampu tetap bertahan kala tak sanggup lagi hatinya menanggung beban. LELAKI ITU PENYEMANGAT... Ia dapat menjadi pendukung sejatimu seumur hidup. Ia mampu membuat semangatmu kembali menyala ketika engkau mencoba menyerah. Ia akan tetap mendukungmu untuk terus berjuang dengan belaian kasih sayangnya. LELAKI ITU MUDAH MEMAAFKAN... Ia akan memaafkan ketika engkau mencoba membohonginya. Ia akan memaafkan ketika engkau mencoba memarahinya. Ia akan selalu memaafkan bahkan ketika khilafmu sudah teramat besar kepadanya. LELAKI ITU TIDAK BODOH... Hingga kesetiaan dapat merubah oleh karena harta dan serta kemewahan dunia. MAKA JAGALAH LELAKI-MAKA LELAKI AKAN MENJAGAMU

Sehingga aku mendapatkan sebuah kesimpulan dari ini semua, bahwa sebelum mengungkapkan rasa. Adalah kecerdikan dan kecerdasan serta belajar dari pelbagai pengalaman. Baru mencocokkan kesesuaian sisi "Kau dan Aku". Mirisnya aku hingga mengajak segalanya dipoles menjadi sebuah komitmen alias janji terlebih dahulu. Aku takut penyesalan itu datang tanpa 'permisi'. Sebenarnya aku tidak punya apa-apa untuk diandalkan dan untuk kau banggakan. Tapi satu hal yang aku punya dan ingin sekali mempersembahkannya untukmu. Itulah 'keyakinan'. Lalu kemudian aku menjadikan 'keyakinan' itu sebagai modal untuk membuatmu 'tersenyum' setelah itu merancang dan mengagendakan kapan aku dapat membahagiakanmu dalam rangkaian rumah tangga yang sakinah, mawaddah wa rahmah. *** Kemarilah, dan raihlah kelingkingku! *** Namun, jika tidak berkenan memberi arti dalam hidupku, maka carilah cara agar tidak terkesan seolah memberi harapan kepadaku. Aku tidak ingin ada yang menggantung dalam janji yang tidak pasti. Aku hanya mau kamu. Aku ingin menjadikan kata "Aku, Kamu" sebagai "Kita" karena Zat-Nya. Kita yang berjanji akan saling menguatkan dan mengikatkan hari ini dan kemudian hari. Kita yang saling mengulurkan tangan untuk didekatkan kepada kedua hati. *** Kemarilah, dan raihlah kelingkingku! *** Direct By : Lebah Ganteng Di Sarang Manggelewa




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline