Lihat ke Halaman Asli

Adi Supriadi

Berarti Dengan Berbagi, Sekali Berarti Sesudah Itu Mati. Success by helping other people

Soal Kereta Api Cepat, Ketika Indonesia Memilih China Justru India Mantap Memilih Jepang

Diperbarui: 15 Desember 2015   21:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 [caption caption="www.railwayGazette.com"][/caption]

Oleh : ADI SUPRIADI / Ahmad Muhammad Haddad Assyarkhan

Twitter : @assyarkhan

Tanpa Saya sadari entah karena apa, Air mata ini meleleh ketika membaca berita ini, Jepang dengan mantap bekerjasama dengan India dalam membangun Insfrastruktur Kereta Api Cepat super canggih di dunia dengan tanpa India mengeluarkan uang sepeserpun, artinya dalam pembangunan ini JEPANG rela meminjamkan dana pembangunan insfrastruktur tersebut.

Itu Artinya, Ketika kemarin infonya Jepang tidak mau menalangi dana pembangunan Kereta Api Cepat di Indonesia itu adalah kebohongan tim Jokowi-JK, Tim Jokowi - JK mengatakan bahwa hanya China yang mau membantu memberikan pinjaman berupa pembangunan Kereta Api Cepat. Betapa zalimnya Pemerintahan Negeri ini, Membohongi rakyatnya sendiri.

Perjanjian pembangunan kereta api super cepat di India telah disepakati bersama antara Jepang dan India. Dikutip Railway Gazette, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe melakukan kunjungan ke India selama dua hari sejak tanggal 11-12 Desember 2015 dan menghasilkan perjanjian pembangunan KA super cepat di India.

Pada tanggal 11 Desember, perjanjian kerjasama ditandatangani oleh Kementerian Perkeretaapian India dan Menteri Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata Jepang dimana mencakup keselamatan, rolling stock, pelatihan keahlian untuk pengembangan stasiun, sanitasi, sinyal dan telekomunikasi, elektrifikasi, sistem jalur, sistem kontrol kereta api dan mitigasi bencana alam.

Menurut MoU yang telah disepakati pada tanggal 12 Desember 2015, pembangunan KA super cepat akan dilakukan sepanjang 508 km yang menghubungkan Mumbai – Ahmedabad. Jepang akan memberikan pinjaman 50 tahun sebesar Rs790 Miliar atau sekitar Rp164 Triliun dengan masa tenggang (grace period) selama 15 tahun dan bunga 0,1%. Dalam perjanjian ini juga telah disepakati bahwa akan diadopsi teknologi Shinkansen dan Jepang akan memberikan pelatihan kepada staff perkeretaapian India tentang KA super cepat ini.

Studi kelayakan untuk KA super cepat ini telah selesai sejak bulan Juli lalu. Studi tersebut dilakukan oleh Kementrian Perkeretaapian India dan Japan International Co-operation Agency dan diperkirakan proyek tersebut akan selesai dalam waktu 7 tahun serta menghabiskan dana Rs976 Miliar atau sekitar Rp203 Triliun.

Pada bulan September, Kementerian Perkeretaapian India waktu untuk menyelesaikan tiga studi kelayakan untuk KA super cepat dari Delhi – Mumbai, Mumbai – Chennai dan Kolkata – Delhi. Studi kelayakan di jalur Delhi – Nagpur dilakukan melalui kesepakatan bersama antara pemerintah India dengan China.

Indonesia, Mengapa Kau Kini Begitu menyedihkan
Hanya karena memiliki Pemimpin yang lebih mementingan kepentingan China dan Aseng.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline