Lihat ke Halaman Asli

Adi Supriadi

Berarti Dengan Berbagi, Sekali Berarti Sesudah Itu Mati. Success by helping other people

Maumu Apa Menpora?

Diperbarui: 9 Desember 2015   18:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Menpora Modus (instagram.com/assyarkhan)"][/caption]

Oleh : ADI SUPRIADI / Ahmad Muhammad Haddad Assyarkhan

Twitter : @assyarkhan

FIFA baru-baru ini sudah mengumumkan Komite Adhoc untuk mereformasi PSSI. Ditunjuk sebagai Ketua Komiter tersebut adalah Agum Gumelar. Lagi-lagi Menpora menyatakan tidak mengakui Komite tersebut dengan positif tidak mau bergabung dalam tim yang dibentuk oleh FIFA.

Imam Nahraowi beropini ada yang tidak benar dalam penyusunan Anggota Komite Adhoc tersebut, kemudian Imam Nahrowi memfitnah FIFA bahwa FIFA menjebak Pemerintah Republik Indonesia.

Imam Nahrowi menolak penetapan Komite Adhoc yang menggunakan sistem Voting tersebut dengan alasan Pemerintah belum ada didalam proses tersebut, padahal disisi lain Nahrowi mengakui bahwa Pemerintah sengaja mundur dalam pemilihan tersebut sebelum voting dilakukan.

Tugas dari Komite tersebut adalah memperbaiki Sepakbola Indonesia yang hingga kini masih di sanksi FIFA di pentas Internasional, Tim ini akan bekerja mulai 16 Desember 2015 berdasarkan keputusan FIFA.

Dengan penolkan Imam Nahrowi ini memunculkan pertanyaan, Maumu Apa Pak Menteri? Apakah Anda hanya ingin semua liga itu Menpora yang ngadain dari Piala Presiden, Piala Menteri, Piala-Piala tanapa pengakuan Dunia Internasional itu?

Dalam Konferensi Persnya Menpora menyebut reformasi Sepakbola harus sesuai kehendak rakyat, jika mau tulus ikhlas Komite Adhoc ini adalah cara terbaik untuk mereformasi sepakbola Indonesia, Jika Menteri Imam Nahrohi menyebut Rakyat, maka Rakyat Indonesia pun akan bertanya : Rakyat yang mana? Rakyat yang hanya mendukung Kabinet kerja itu? Rakyat yang hanya menjadi pendukung dengan membabi buta tanpa ada sikap kritis itu? atau Rakyat yang tidak jelas itu? Atau Rakyat yang mana?

Rakyat yang hidup dari Sepakbola sudah lama menderita karena Pemerintahan ini, Mereka membutuhkan makan dan minum sebagaimana orang lain yang sudah memiliki pekerjaan masing-masing.

Jikapun Jokowi, Menteri dan Kabinet kerja berkeinginan menempatkan "Orang-orangnya" di Komite tersebut tinggal bilang saja, tidak usah malu-malu. Sampaikan langsung ke FIFA, jangan sampai kejadian seperti Freeport terulang lagi, heboh catut mencatut tapi Kontrak perpanjangan tetap di tanda tangani juga.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline