Lihat ke Halaman Asli

Adi Supriadi

Berarti Dengan Berbagi, Sekali Berarti Sesudah Itu Mati. Success by helping other people

Idul Fitri Di Ketapang, Berbagi Ceria Walau Berbeda Agama

Diperbarui: 26 Juni 2015   02:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

[caption id="attachment_128312" align="alignleft" width="261" caption="Lambang Kabupaten Ketapang, Kalbar"][/caption]

Cinta, pesta dan sukacita tidak terbatas pada Keyakinan, Agama, atau hal-hal lain yang menjadi batas pergaulan. Semangatinipantas untuk diwujudkan perayaan Hari Raya Idul Fitri 1432 H yang sebentar lagi kita laksanakan bersama-sama. Idul Fitri adalah salah satu ritual keagamaan bagi umat Islam, juga merupakan acara kebahagiaan bagi penduduk non-Muslim di Indonesia. Tetangga saya yang non muslim ikut merayakannya dengan cara yang sama dengan yang Muslim. Baju baru, berbagi permen, bertukar hadiah, dan kebahagiaan lainnya.

Di Ketapang Kalimantan Barat kampung halaman saya, hampir 30 persen dari populasi masyarakat mengikuti agama-agama selain Islam. Selain Kristen, Ada juga agama lain yang diakui di Indonesia. Kebanyakan. Ketika saya Pulang Kampung lebaran tahun lalu, Tetangga Saya yang non muslim disana, jika hari raya ikut menikmati menikmati acara yang dibuat dirumah saya. Di kala lebaran mereka datang ke rumah dan meberikan ucapan selamat, karena dalam agama mereka memang tidak ada larangan untuk melakukan itu. Sebagaimana Ummat Islam berlebaran, merekapun berpakaian serba baru, membawa kue ke rumah dan anak-anak mereka bermain kembang api bersama keponanakan-keponanakan saya.

Hubungan kemanusiaan tidak hanya terbatas oleh keyakinan, sedih dan gembira harus dirasakan bersama-sama. Dan Saya dirumah tetap menyediakan kue-kue, permen dan untuk dibagikan kepada siapapun tanpa terkecuali yang berkunjung. Bahkan tetangga non muslim tidak segan-segan menyediakan mobil untuk sekedar jalan-jalan liburan dan lebaran ke pantai atau berziarah ke kuburan. Kerukunan inilah yang membuat Ketapang Kalimantan Barat, menjadi Kota teraman di Kalimantan Barat dan satu-satunya Kota yang tidak “terjangkit” virus kerusuhan antar suku dan agama seperti halnya kota-kota lain di Provinsi Kalimantan Barat. Jika Anda bertanya ke non muslim disana, Saya yakin mereka mengatakan bahwa mereka sangat menikmati hidup berdampingan dengan Ummat Islam.

Dan konsep kerukunan dan kedamaian ini sudah diajarkan Nabi Muhammad SAW, Beliau menyarankan agar umat Islam mengurus tetangga mereka terlepas dari keyakinan agama apapun. Bahkan Rasulullah SAW menyampaikan Ancaman ALLAH kepada orang Islam yang tidak pernah berbuat baik kepada tetangganya termasuk di dalamnya tetangga yang berbeda agama dan keyakinan. Dalam Al-Qur’anpun disebutkan bahwa Allah memerintahkan setiap Muslim untuk memperlakukan orang-orang non muslim yang tidak memusuhi Islam dengan keadilan dan kebaikan. So, Idul Fitri adalah Hari Raya Untuk Semua. Berbagilah Keceriaan walaupun berbeda Agama dan Keyakinan.

Bandung, 29 Agustus 2011

Ahmad Muhammad Haddad Assyarkhan (Adi Supriadi), Direktur Rabbani Hamas Institute Indonesia, dapat dihubungi 085860616183 / 081809807764 / YM : assyarkhan / FB : adikalbar@gmail.com / Twitter : @assyarkhan / GoogleTalk : adikalbar / Skype: adikalbar / PIN BB : 322235A9

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline