[caption id="attachment_182709" align="aligncenter" width="600" caption="PBNU Restui Konser Lady Gaga (sindo)"][/caption]
Follow Me : @assyarkhan
Jika PBNU merestui konser Lady Gaga ditengah penolakan banyak ummat baik Ummat Islam maupun Kristiani di Dunia. Sebagaimana diberitakan Kapanlagi.com dan Kompas.com bahwa Penyanyi yang disebut Mother Monster itu kerap mengenakan busana minim sehingga berpotensi menyebarkan maksiat, belum lagi ritual pemujaan syetan dan kampanye sex bebas di beberapa Video Klipnya tetapi PBNU berpandangan lain.
Menurut Ketua Umum PBNU Said Agil Siradj yang ditemui di Festival Baitul Amin 2012 di Bojongsari, Depok, Sabtu (19/05), maksiat itu sebenarnya ada di mana dan kapan saja dapat dilakukan. Apalagi perkembangan tekhnologi mempermudah orang berbuat hal itu.
[caption id="attachment_182710" align="alignright" width="360" caption="Lady Gaga Memperagakan Dewa Pembunuh (Anubis) Mesir (Moreo.com)"]
[/caption]
"Kalau saya mau di internet banyak yang kayak gitu (gambar atau tulisan porno, red). Bahkan ada tarian striptease di samping rumah dan saya diundang, saya gak datang karena ada ini (iman)," jelas Said sambil menunjuk dadanya. (kapanlagi,com)
Tetapi berbeda dengan NU Demak yang mengeluarkan FATWA HARAM Menonton Konser Lady Gaga Di Indonesia. Sebagaimana diberitakan oleh Okezone.com bahwa Penolakan terhadap konser Lady Gaga datang dari Nahdhatul Ulama (NU) cabang Demak, Jawa Tengah, secara resmi menyatakan penolakan dan mengharamkan menghadiri konser Lady Gaga. Kendati demikian, penolakan terhadap Lady Gaga tidak boleh dilakukan dengan cara kekerasan.
Sejumlah Kyai NU dari komisi sosial keagamaan mengatakan setiap melakukan konser Lady Gaga tidak lepas dari pornoaksi. Konser Lady Gaga dianggap hanya mempertontonkan gerakan tubuh yang erotis, dan tidak mendatangkan kemanfaatan.
[caption id="attachment_182711" align="alignright" width="371" caption="Lady Gaga & Hadiah Hari Kebangkitan Nasional (mustangcorp.com)"]
[/caption]
Pembahasan tentang Lady Gaga tersebut, masuk dalam agenda Konferensi Cabang NU Demak yang digelar dua hari pada Sabtu-Minggu (19-20/5/2012).
Pemimpin Sidang, Abdurrahman Kasdi, mengatakan kami mengharamkan dan menolak Lady Gaga, namun cara penolakannya tidak seperti Front Pembela Islam (FPI).
Menurutnya pengharaman dan penolakan konser Lady Gaga yang dilakukan NU, selalu berpegang pada dalil. "Kalau kita kan biasanya berpegang pada dalil menghindari bahaya lebih didahulukan ada kemaslahatan disitu atau tidak," imbuhnya. (Okezone.com) Ditempat terpisah Mantan Ketua PBNU KH. Hasyim Muzadi meminta dengan tegas kepada POLRI agar Menolak Konser Lady Gaga, sebagaimana diberitakan Republika (21/5/2012), KH Hasyim Muzadi menytakan : "HAM di Indonesia memang belum jelas kelaminnya. Apakah dia humanisme seperti yang dianut Gandhi, yaitu my nationality is my humanity atau westernisme, yang dari Barat harus diterima dan yang menolak dicap melanggar HAM," papar Kiai Hasyim, Senin (21/5). Pendiri pondok pesantren mahasiswa Al Hikam, Depok ini menilai, ada kerancuan antara dasar pemikiran yang dipakai dua kubu. Bahkan, ada sekumpulan orang yang mengangkat pandangan Indonesianisme, yakni HAM untuk membela kepentingan kebangsaan. Kenyataan di lapangan, sebut Kiai Hasyim, yang paling getol menggunakan nama HAM adalah kaum neoliberalis dan neokomunis yang menggunting norma-norma agama. "Inilah yang tercermin dari polemik Lady Gaga. Sebagian yang merasa tokoh agama pun bergaya western untuk memastikan keintelekan dan humanismenya. Dari sini diuji kelamin pemerintah via Polri," cetus Kiai Hasyim. (Republika.co.id) KH Hasyim Muzadi menyarankan, sebaiknya pihak kepolisian yang langsung melarang. Lantaran kelompok-kelompok yang menggugat konser tersebut terkesan tidak bertanggungjawab. "Kalau yang membela Lady Gaga berdasarkan HAM, bagaimana kalau yang menentang juga berdasarkan HAM? Ingat membela norma pun punya HAM," ulas Kiai Hasyim.
Berdasarkan analis Perpecahan ini terjadi sejak ILC menayangkan FPI Versus Lady Gaga, Ulasannya Dapat Anda baca sebagaimana KABAR.NET Beritakan :
Soal Lady Gaga, NU ISTIQOMAH Menantang NU LIBERAL
Pernyataan Ketua PBNU bertentangan dengan NU di daerah, kemungkinkan akan datang lagi fatwa-fatwa baru dari NU di daerah lainny,a Akankan NU diambang perpecahan? Belum lagi pernyataan MUI yang merestui Lady Gaga Konser juga mengundang kecaman, dan apatah lagi dengan FPI yang tetap konsisten menentang. Akankah terjadi perang Saudara ketika Konser Lady Gaga pada 3 Juni mendatang? Akankan berjatuhan Korban dengan ledakan BOM di Gelora Bung Karno (GBK)? Kita tunggu saja 3 Juni 2012 mendatang. Polisi harus melihat pro kontra ini dengan serius sebelum jatuh banyak korban pada saat konser berlangsung. Saya berpesan untuk tidak keluar malam saat Konser itu berlangsung untuk mengantisipasi jatuhnya korban.
Berikut Ini Seruan FPI yang Saya temukan di Fanspage FPI, Indonesia Terancam Perang Saudara. Polisi Harus Batalkan Konser Lady Gaga, jika tidak kemungkinan perang itu benar terjadi :
[caption id="attachment_182725" align="aligncenter" width="502" caption="Seruan FPI Untuk Ummat Islam Agar Turun Ke Jalan (Fanspage FPI Pusat)"]
[/caption]
[caption id="attachment_182712" align="aligncenter" width="400" caption="Bukan Tidak Mungkin Tragedi BOM Terulang Lagi (kusprianto.com)"]
[/caption] [caption id="attachment_182713" align="aligncenter" width="641" caption="Akankan Ada Tragedi Baru Setelah Tragedi Sukhoi, Bara Api Dimalam Konser Karena Keusuhan Sosial (vivanews.com)"]
[/caption]
Hadiah Hari Kebangkitan Nasional, Bangsa Indonesia Pecah
Sumber :
NU Demak Fatwakan HARAM Konser Lady Gaga Ketua PBNU : Silahkan Lady Gaga Konser (Said Aqil) Mantan Ketua PBNU : POLRI Harus Larang Konser Lady Gaga (Hasyim Muzadi) PBNU Halalkan Nonton Video Porno Pesan-Pesan Setan Dalam Lagu Lady Gaga Akhirnya MUI Halalkan Tonton Lady Gaga, Bergembiralah Wahai Anak Monsters Tentang Lady Gaga Lagi, Partai Demokrat Memang Lebay Waspadai Ledakan BOM, Jika Konser Lady Gaga Tetap Terlaksana Tukul Arwana : Bunuh Saja Lady Gaga Soal Lady Gaga, NU Istiqomah Menantang NU Liberal Bandung, 21 Mei 2012
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H