Lihat ke Halaman Asli

Adi Supriadi

Berarti Dengan Berbagi, Sekali Berarti Sesudah Itu Mati. Success by helping other people

Linda: Menghapus Komentar Itu Hak Penulis

Diperbarui: 26 Juni 2015   01:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Dua Cuplikan komentar diatas adalah kompasianer yang pertama membela penghapusan  komentar  yang tidak sesuai dengan keinginan penulis, sedangkan yang kedua yang NGEYEL pada pendiriannya bahwa tidak boleh menghapus komentar , padahal kengeyelannya tidak berdasar sama sekali, karemna bertenttangan dengan ADMIN yang memang menyiapkan fasilitas tombole delete untuk menjadikannya alat kontrol penulis terhadap tulisannya. Sebenarnya saya sudah tidak mau lagi membahas soal hapus menghapus komentar,karena saya sudah tuliskan sejak pertama kali bergabung denga Kompasiana., misalnya Anda bisa baca di postingan saya berikut ini :

Mengapa Saya Menghapus Komentarmu?

Jadilah Sebatang Pohon Mangga Saya  Akan Tetap Menulis Lika Liku Hidup Di Kompasiana Emang Elo Peduli Ghitu? Dimanakah Kita Saat Ini Kompasianer? Buah Semangka Berdaun Sirih Buat Seluruh Sahabatku Di Kompasiana

Nah, semoga itu dapat membantu menjelaskan mengapa saya menghapus komentar Anda, sebagai pengingat dan sebagai bekal untuk berkomentar ada baiknya pembaca membaca postingan saya yang berjudul "Tips Berkomentar Yang Benar"

Setelah sekian lama tidak ada yang mempermasalahkan soal hapus menghapus, bulan September ini ada lagi yang mulai membahasnya, yang mengherankan adalah koktidak faham-faham juga walaupun dijelaskan berkali-kali. Akhir-akhir ini bukan saya lagi yang berkeinginan menghapus komentar Dari Kompasianer yang nyeleneh atau saya sebut menyampah, tetapi banyak pembaca yang memintanya sehinggasaya harus menghapusnya.

[caption id="attachment_133450" align="alignright" width="250" caption="Hapus Saja Komentar Sampah!"][/caption]

Terakhir kejadiannya hari sabtu 24 September 2011, seorang Kompasianer yang saya panggil Mbak Linda, seorang mantan wartawan senior Gatra menghubungi saya dan menanyakan apakah saya sudah memeriksa komentar dari pembaca terkait tulisan terakhir saya yang berjudul “ ROK MINI MEMANG GAYA HIDUP MASA KINI”. Saya jawab belum sempat sama sekali dan mbak linda meminta untuk melihatnya. Mbak linda mengatakan ada komentar yang menyerang pribadinya dari seorang bernama Lintang, dan mbak linda meminta saya untuk menghapusnya, SAYA SETUJU dengan mbak Linda, karena memang komentar dari lintang ini "sampah", jika seandainya saya membiarkan komentar itu tetap ada misalnya sebenarnya tidak berpengaruh kepada saya. Karena ini menjadi urusan Mbak Linda dan Saudara Lintang. Tetapi setelah membaca komentar saudara lintang yang memang bernada provokatif maka saya menghapusnya. Sekali lagi saya katakan saya setuju dengan Mbak Linda.

Kemudian saya bertanya kepada Mbak Linda "Menurut mbak tidak masalah kita menghapus komentar dari orang-orang yang tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan?" Mbak Linda menjawab : Menghapus Komentar yang menurut kita layak dihapus itu adalah HAK PENULIS, makanya Admin Kompasiana menyediakan fasilitas itu untuk kita bisa mengontrol tulisan kita yang disampahi orang-orang yang tidak bertanggungjawab.

Siapa mereka yang tidak bertanggungjawab :

1.Tidak terverifikasi

2.Tidak memuat foto Profile yang jelas

3.Memberikan komentar bernada provokatif dan memancing permusuhan.

Semoga Sahabat kompasianer yang merasa belum jelas terlepas dari pura-pura tidak jelas mengapa ada Kompasianer yang menghapus komentar Anda , saya berharap postingan ini dapat memperjelas semuanya.

[caption id="attachment_133451" align="alignleft" width="192" caption="Pergunakan Fasilitas Delete Untuk Mengontrol Tulisan Kita"][/caption]

Sebenarnya jika kita mau berfikir positif, dengan dihapusnya komentar kita di halaman orang lain sebenarnya mendorong Kita untuk menulis tandingan dengan wacana yang berbeda, sehingga dengan demikian halaman kita terisi dengan tulisan yang bisa dibaca banyak orang dan tentunya kita menjadi terbiasa untuk menulis dengan penuh tanggungjawab, daripada meninggalkan “kotoran” di halaman oranglain yang pada akhirnya mengundang kebencian orang lain, tidak hanya penulisnya tetapi juga pengunjung lain yang membaca komentar Anda.

Bandung, 27 September 2011

Ahmad Muhammad Haddad Assyarkhan (Adi Supriadi), Direktur Rabbani Hamas Institute Indonesia, dapat dihubungi 085860616183 / 081809807764 / YM : assyarkhan / FB : adikalbar@gmail.com / Twitter : @assyarkhan / GoogleTalk : adikalbar / Skype : adikalbar / PIN BB : 322235A9




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline