Lihat ke Halaman Asli

Adi Supriadi

Berarti Dengan Berbagi, Sekali Berarti Sesudah Itu Mati. Success by helping other people

Akhirnya Amerika Menyerah

Diperbarui: 4 April 2017   18:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="attachment_116915" align="aligncenter" width="614" caption="Ilustrasi : Akhirnya Amerika Menyerah"][/caption]

Banyak analis militer di Amerika dan dunia melihat Amerika dan sekutunya telah salah dalam “memerangi” Islam, apa yang dilakukan amerika dengan agresi militer ke Timur Tengah dan Afghanistan khususnya adalah kesalahan besar sepanjang sejarah, bukannya kemenangan melainkan kekalahan yang merugikan rakyat Amerika sendiri.

Para analis mengakui bahwa Amerika dan ganksnya tidak memiliki cukup sumber daya manusia dan biaya untuk berinvestasi darah dan harta di Jazirah Arab dan Afghanistan. Kini Pemerintah Amerika dan Eropa kekurangan uang dalam rangka membangun sebuah “Negara” baru di Timur Tengah.

Kini, Semua negara-negara Islam tampaknya akan melindungi Mujahidin, Pemerintahan Islam yang kini berdemokrasi seperti halnya Amerika dan Eropa lainnya akan “menghajar” Amerika, dan ini mulai disadari Amerika sendiri dengan mulai menarik pasukannya di berbagai Negara Timur Tengah dan Afghanistan. Negara yang mayoritas muslim yang sudah berdemokrasi dan demokrasi yang digunakan adalah demokrasi Islam diantaranya kini Mesir, Pakistan, Turki dan sebagainya, dan hampir semua Negara-negara tersebut menggunakan Demokrasi sebagai alat untuk melawan Amerika Serikat jika Amerika terus mengintervensi Pemerintahan Islam, dan hampir semua Negara muslim yang Berdemokrasi menyatakan “perang” kepada Zionis Israel.

Sesungguhnya, tidak ada alasan untuk Amerika serikat dan Ganksternya untuk melakukan Agresi ke Timur Tengah seperti Libya saat ini, langkah ini sangat tidak “cerdas”, karena kini apa yang dilakukan Amerika ini berdampak luas kepada tatanan ekonomi Amerika dan Eropa pada umumnya.

Sejak awal tahun 80-an, Amerika Serikat telah terlibat dalam konflik di seluruh Timur Tengah. Ini termasuk “Penyanderaan Iran, pemboman Beirut pada tahun 1983, Invasi ke Irak dan Afghanistan, dan seterusnya masih banyak lagi. Kita telah menyaksikan salah satu bencana diplomasi kebudayaan tanpa kemenangan yang jelas untuk Amerika Serikat. Mengapa Amerika Serikat dan para pemimpin militer dan politik masih saja merana? Mengapa Amerika menggunakan cara yang salah sejak kemenangan Perang Dunia II hingga saat ini? Sebelum kita melakukan Angkatan Bersenjata ke dalam setiap konflik yang ada di Timur Tengah dan Negara Islam lainnya, Amerika harus menjawab pertanyaan: Apakah musuh ini sebagai ancaman bagi Amerika Serikat dan orang-orang Amerika? Apakah yang dilakukan Amerika hanyalah ambisi Politik penguasaan dunia yang dikendalikan Zionis? Seharusnya sebagai bangsa yang berdaulat Amerika setara dengan Negara lainnya dalam menaati kebijakan PBB.

Dalam waktu kurang dari satu bulan kedepan, Amerika Serikat dan NATO akan menarik pasukannya dari Afghanistan. Amerika “menyerah” dengan ketangguhan Taliban di Negara tersebut, Amerika tidak cukup biaya dan sumber daya manusia untuk melanjutkan perang di Afghanistan, Ini akan membuka jalan ke depan untuk akhirnya penyerahan keamanan Afghanistan kepada Tentara Nasional Afghanistan (ANA) pada tahun 2014 mendatang.

Afghanistan adalah sebuah Negara yang lebih besar dari Irakdan tidak mampu untuk ditaklukan maka pilihannya keluar seperti menyerahnya Amerika kepada Vietnam karena tidak mampu melawan Tentara gerilyawan Vietnam tempo dulu.

Saat ini sedang berlangsung pembicaraan antara Amerika dan pasukan Taliban di Eropa. Presiden AS Barack Obama telah membuat rencana dan strategi umum dan itu berarti pengurangan 30% tentara pada musim gugur 2012. Amerika dan sekutunya akan menyerahkan urusan dalam Negeri Afghanistan kepada pemerintah setempat.Amerika mengakui bahwa Taliban lebih terorganisir dan lebih kuat dari pada Amerika sejak invasi Afghanistan hampir sepuluh tahun yang lalu. Relawan perang Afghanistan melawan Amerika dari berbagai Negara muslim cukup banyak termasuk di dalamnya dulu dari Indonesia tidak bisa dihentikan oleh Amerika dan sekutunya.

Amerika melihat musim panas ini sebagai akhir dari perang yang Amerika buat sendiri di Afghanistan, Ameika akan menarik 10.000 tentaranya dari Afghanistan, semoga ini awal dari babak baru kehidupan dalam tatanan yang berperikemanusiaan, di dalam beberapa buku tentang kedatangan Akhir Zaman adalah ditariknya pasukan Amerika dari tanah Afghanistan dan runtuhnya kekuasaan Saddam Husein di Iraq, sebagaimana yang pernah ditulis oleh Zubair Syafawi dalam bukunya.

Bandung , 29 Juni 2011

Ahmad Muhammad Haddad Assyarkhan (Adi Supriadi) *)

Email : adikalbar@gmail.com / Mobile : 0858-606-16183

*) Penulis adalah Aktivis’98, Pemimpin Gerakan Mahasiswa & Pemuda Islam Anti Rasisme (GEMPAR) Pada tahun 2000, memimpin demonstrasi menentang invasi Amerika Ke Iraq dan Afgahnistan dari rentang tahun 2000 s/d 2003.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline