Lihat ke Halaman Asli

Adi Supriadi

Berarti Dengan Berbagi, Sekali Berarti Sesudah Itu Mati. Success by helping other people

Di “Jajah” Israel, Muslim Azerbaijan Berontak

Diperbarui: 26 Juni 2015   04:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1307229596101788360

[caption id="attachment_112337" align="alignleft" width="378" caption="Israel - Azerbaijan"][/caption]

Muslim Azerbaijan semakin marah kepada pemerintah mereka sendiri, karena Pemerintah Sekuler Azerbaijan memperluas kerjasama dengan Israel, Kerjasama Antara pemerintah Sekuler Azerbaijan dengan Israel semakin hari semakin membuat Ummat Islam di Azerbaijan tidak lagi bisa menjalankan nilai-nilai Islam.

"Persahabatan Azerbaijan dengan negara Israel tidak dapat diterima dengan Akal Sehat," kata Aktivis Geydarli dari Partai Islam kepad harian Prancis hari kemarin.

Hubungan antara Azerbaijan sebagai Negara kaya energi dan Israel telah berkembang dalam beberapa tahun terakhir.Sementara Azerbaijan menginpor senjata dan teknologi militer dari negara Yahudi.Omset Perdagangan antara kedua negara tahun lalu sebesar $ 1,8 miliar.

Menurut media Israel, Azerbaijan telah membeli ratusan bahkan jutaan dolar hardware medan perang, militer teknologi komunikasi dan pesawat tak berawak.


Geydarli
, tokoh muslim Azerbaijan mengeluh bahwa pemerintah Rezim meningkatkan kerjasama dengan Israel berdampak pada aktivitas menutup masjid dan melarang pemakaian jilbab di sekolah, hal ini dilakukan juga oleh Israel di Palestina beberapawaktu lalu dengan melarang Masjid di Palestina mengumandangkan Azan di Masjid menggunakan Speaker.

Tahun 2010 yang lalu , Pemerintah Rezim Azerbaijan telah memerintahkan semua pegawai negeri untuk menghapus simbol-simbol Islam di kantor-kantor, seperti tidak boleh ada Al-Qur’an dan tidak boleh ada pemajangan ayat-ayat suci Al-Qur’an dari kantor mereka.

Pemerintah Sekuler Rezimjuga Menginstruksikan semua organisasi Islam menyesuaikan ajaran mereka dengan otoritas spiritual Dewan Muslim Kaukasus (CBM) yang sudah disetir pemerintah.

Kampanye Anti Islam oleh Rezm akibat ketergantungan yang tinggi terhadap Israel ini merajalela dengan penutupan dan pembongkaran masjid di Negara tersebut.Dua masjid yang besar di Azerbaijan ditutup dan di bongkar oleh Pemerintah.

Pemerintah Sekuler Rezim juga memperkenalkan seragam sekolah standar yang menghalangi pemakaian jilbab disekolah, Ummat Islam tidak boleh membawa Al-Qur’an dan tidak boleh menggunakan jilbab ke Sekolah-sekolah/

Muslim di Azerbaijan merupakan penduduk terbesar yaitu 93 persen dengan total 8,3 juta orang.Sisanya penduduk menganut agama lain atau non-agama (Atheis).

Analis percaya bahwa hubungan Israel dengan Azerbaijan adalah bagian dari upaya negara Yahudi untuk mencengkram dunia Islam dengan membuat Negara muslim tersebut memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap Israel.

Tidak seperti di Eropa lainnya, belum ada penindasan Yahudi dalam sejarah Azerbaijan,sementara Israel berusaha menanamkan pemikiran sekuler di Negara tersebut dengan berusaha membuat Muslim tidak menjalankan agamanya demikian beberapa pendapat Analis di Azerbaijan


Puluhan ribu
Bangsa Yahudi sudah ditarik oleh Negara Israel setelah kemerdekaanAzerbaijan Pada tahun 1991 menyongsong dibangnunnya Israel Raya dengan pusat peribadahan Haikal Solomon di atas tanah Palestina tepatnya di Masjid Al-Aqsho. Saat ini tersisa 30 ribu warga Yahudi bermukim di Azerbaijan dan kemungkinan besar akan berimigrasi Ke Israel beberapa tahun mendatang.


Ummat Muslim Azerbaijan meminta Pemerintah Rezim untuk menutup kedutaan Israel sebagai bentuk dukungan perjuangan Palestina merebutk kembali Masjid Al-Aqsho. Menurut Geydarli Rezim di Israel tidak hanya anti umat Islam tetapi anti non Yahudi seluruh dunia.

Bandung, 5 Juni 2011

Ahmad Muhammad Haddad Assyarkhan (Adi Supriadi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline