Lihat ke Halaman Asli

Adi Supriadi

Berarti Dengan Berbagi, Sekali Berarti Sesudah Itu Mati. Success by helping other people

Jokowi, Dengarkan Nasehat Fahri Hamzah!

Diperbarui: 17 Juni 2015   20:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14140006201191857893

[caption id="attachment_349318" align="aligncenter" width="600" caption="Fahri Hamzah (gurutomo.blogspot.com)"][/caption]

Penulis : Adi Supriadi / Ahmad Muhammad Haddad Assyarkhan

Twitter : @assyarkhan

Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mengingatkan Presiden Joko Widodo agar tidak tergesa-gesa mengumumkan susunan kabinetnya. Alasan Fahri Hamzah sudah tepat karena Jokowi harus mendapat pertimbangan dari DPR terkait perubahan Nomenklatur kabinet yang dia susun.Apa yang dikatakan Fahri sudah benar bahwa Perubahan Nomenklatur kabinet sangat terkait dengan perencanaan Anggaran, realisasi anggaran dan pertanggungjawaban anggaran. Ketiga hal ini menentukan cara kerja legislatif dan eksekutif, Pijakan Kader PKS ini ada pada konstitusi Republik Indonesia.

Dalam UU MD3 terdapat satu hal yang mungkin saja akan bisa melengserkan Jokowi dari kursi Presiden apabila salah, karena kekuatan Politik di Indonesia saat ini berimbang, maka Jokowi harus hati-hati karena DPR yang saat ini dikuasai penuh lawan politik Jokowi bisa saja menjatuhkan hak angket apabila Jokowi dianggap melanggar Undang-Undang.

Relawan Jokowi boleh saja mencaci maki Fahri dengan sebutan Anjing, Jongos, Menang Bacot, Otak Udang dan Tai sebagaimana banyak beredar di Media Sosial menanggapi "Nasehat" Fahri kepada Jokowi terkait penetapan Menteri dalam kabinetnya, dari cara komentar saja sudah terlihat kualitas relawan Jokowi yang terbukti usai pesta Jokowi di Monas berserakannya kondom, sangat "Miskin" Intelektual jika tidak ingin disebut Idiot.

Kepada Projo dan Relawan Nasi Bungkus sebaiknya menanyakan kedalam diri tentang Prestasi apa yang sudah Anda buat? paling tidak dilingkungan masyarakat, jangan sampai jadi sampah masyarakat yang mudah dibayar untuk menghadiri pesta saja.

Sosok Fahri Hamzah harus diperbanyak di DPR RI saat ini, Semua kritik tajamnya selalu bernas dan berdalil kuat sehingga tidak ada yang bisa memberikan bantahan. Jika sebagian Politisi hanya diam dan menjadi paduan suara "Setuju" yang selama ini dikritisi Iwan Fals tetapi tidak demikian dengan Fahri yang selalu lantang menyuarakan konstitusi.

Jika Fahri sebagai politisi tidak baik tidak mungkin suara yang diberikan rakyat NTB bisa melebihi dari target pencalonannya sebagai Anggota DPR RI, bahkan Suara untuk Fahri Hamzah menjadi juara di NTB untuk keterwakilannya di DPR. Siapa yang bisa membantah ini?

Jika Relawan Jokowi dan Cyber Armynya PDI-P selama ini memojokkan PKS misalnya sebagai Partai dimana Fahri berada saat ini bahwa PKS tidak akan masuk di DPR lagi, faktanya kan justru jauh dengan opini kacangan yang dibuat itu.PKS tetap ada dan tetap eksis memprakarsai dukungan penuh untuk Prabowo dan membuat Koalisi Permanen di KMP, Siapa yang bisa membantah ini?

Jadi, Jangan sampai Presiden Jokowi tidak bisa diberi nasehat karena kesombongan diri dan para Ummat Pengikutnya menjadi makhluk yang tidak tahu diri. " Bisa Hancur Negara Ini " Mengutif Kata-Kata Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Jakarta, 23 Oktober 2014

ADI SUPRIADI / Ahmad Muhammad Haddad Assyarkhan

@assyarkhan

"RAKYAT BEBAS BICARA"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline