Lihat ke Halaman Asli

Adista Pattisahusiwa

Time Is Running Out

Raja Siri Sori Islam dan Gubernur Maluku Saat Mengenang Perang Pattimura

Diperbarui: 18 September 2019   12:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Raja Negeri Siri Sori Islam, Eddy Pattisahusiwa bersama Gubernur Maluku, Murad Ismail saat memperingati hari peristiwa penyerangan Benteng Dursteede di Pulau Saparua, Maluku Tengah, (15 Mei 1817- 15 Mei 2019).

"Sekali lagi yak, 15 Mei itu adalah Perang Pattimura, bukan HUT sosok orang yang berperan penting dalam Insiden tersebut,". Nah Lho, Lalu Siapa Sosok itu?

Yuk kita lanjut, mengenang perang Pattimura atau kerap disebut perang Waisisil yang ke-202 tahun itu sekaligus pengukuhan Murad Ismail sebagai Upu Latu atau pemangku adat tertinggi di Provinsi Maluku.

Pakaian yang dikenakan mantan komandan Korps Brimob itu yakni kain syal penutup bahu berwarna merah, sabuk merah dan topi adat kebesaran orang Ambon, Maluku.

Kain Syal melambangkan tanggungjawab, sedangkan ikat pinggang merah simbol seorang pemimpin besar siap berjuang melaksanakan tugas dan selalu menyuarakan kepentingan untuk orang Maluku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline