Lihat ke Halaman Asli

Adis Setiawan

Mahasiswa | Penulis Lepas

Gara-gara Film "Sexy Killer"

Diperbarui: 29 April 2019   16:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Dok. Pribadi

Saya tidak habis pikir pilem ini bisa meracuni hidup saya, pagi pagi sebelum berangkat kerja saya sudah seperti orang radikal grusah grusuh biasanya santai, Sekarang lari lari cek saklar listrik harus di matikan, cek semua colokan barang elektronik dicabut, Salah tafsir terhadap pilem itu saya menggangap pesan dalam pilem pada menit awal itu secara tidak langsung kita juga di suruh hemat listrik, ini pendapat pribadi saya.

Gara gara pilem ini hidup saya jadi mondar mandir cek air, sudah di tutup aliran airnya belum takut nanti pompa air jalan terus kalau di tinggal kerja bisa tekor listrik, inilah pilem yang mengandung hate speech terhadap hidup saya pengiringan opini terhadap hidup saya menggangu waktu santai saja.

Gara gara pilem seksi kiler kebiasaan saya  menjalankan bid'ah yaitu masak air agar panas pakai rice cooker karena dispanser saya rusak kekhawatiran saya tidak bisa menghemat listrik dan akhirnya saya berpikir masak air pakai kompor dan kegiatan bid'ah macam rebus air pakai rice cooker itu saya mulai berkurang, tapi sayangnya harus beli gas,

Tak sampai di situ bid'ah dholalah yang lebih parah pun jadi saya tinggalkan misalkan kebiasaan sering nonton TV sebelum tidur sampai ketiduran pun TV masih menyala, TV yang nonton saya, bukan saya nonton TV itu kan amalan saya yang mengandung bid'ah, iya kalau bid'ah hasanah tapi ini bid'ah dholalah , Kalau bid'ah hasanah itu harusnya TV di kasih timer berapa jam nanti mati sendiri.

Biasanya saya kalau lagi minum Teh itu selera Salapi pokoknya harus murni Teh tidak pakai gula agar tidak menjadi bid'ah dholalah yang di tambah tambahkan, Karena sering banyak teman yang main ke kerumah saya, otomatis saya kasih suguhan minuman TEH yang sudah dicampur gula penuh bid'ah itu, mau tidak mau, saya ikut minum teh itu lengkap sudah ke-kafiran saya.

Karena ingin menghemat listrik sekarang saya jarang masak nasi pakai rice cooker dan malas kalau masak nasi pakai kompor rasanya kurang instan,Ya sudah. Makan di Rumah makan padang saja, eh Nasi padang bukannya sudah diboikot ya, waduh saya sering makan di padang lagi, Maaf jadi tidak mengikuti himbauan lengkap sudah ini kekafiran saya.

Sebagai orang jawa pedalaman yang kondisi cuacanya dingin sudah terbiasa saya dengan hawa dingin karena merantau di daerah yang cuaca lebih panas jadi terbiasa kalau tidur harus pakai kipas angin agar dingin, lagi lagi gara gara pilem seksi kiler yang mengandung hate speech terhadap hidup saya itu, ya terpaksa saya jadi ingin menghemat listrik, kipas angin tidak saya pakai dan saya pun jadi menderita kepanasan.

Adis Setiawan

Tambun, 28 April 2019




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline