Lihat ke Halaman Asli

Kebijakan Subsidi vs Revolusi Mental

Diperbarui: 17 Juni 2015   17:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

masyarakat selama ini selalu termanjakan dengan bbm murah sehingga kerja keras dalam hal ekonominya menjadi rendah, oleh sebab itu dengan menaikan harga bbm mengubah mental masyarakat untuk bekerja lebih keras lagi dalam segala hal. tetapi revolusi mental ini harus dilakukan secara bertahap, agar peningkatan mental terjadi bukan terjadi guncangan mental yang mungkin mengakibatkan bisa jadi gila. maka dari itu harus di konsepkan sebelum melakukan kebijakan revolusi mental

kerja! kerja! kerja!

genderang kerja sudah didengungkan yaitu naiknya harga bbm, tapi guncangan mental masih terasa akibat naiknya bbm, ada mahasiswa yang turun ke jalan, ada buruh yang demo naik upah, terlepas hal itu seberapa lamakah guncangan mental ini dapat bertahan lama, ukuran inilah yang harus dipertimbangkan lagi oleh pemerintah. guncangan mental harus disikapi positif oleh pemerintah, yaitu dengan mengeluarkan kebijakan untuk buruh yaitu tolak upah murah, hapus pegawai kontrak, hapus pengangguran (dengan memperbanyak job fair yang rekrutmentnya tanpa uang pelicin). bagi mahasiswa pun harus ada kebijakan jangka pendek, bisa memberikan bantuan-bantuan fasilitas mahasiswa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline