Lihat ke Halaman Asli

Ayah Dibyo

Bahwa belajar itu bisa dari siapa saja bahkan dari orang yang tidak pernah kita duga sebelumnya

Catatan Shadow Teacher | Tantrum vs Meltdown

Diperbarui: 28 Oktober 2019   20:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Salam sobat inklusif... hari ini kita sedikit membahas apa itu tantrum dan meltdown, mungkin kita sering sekali mendengar kata tantrum tapi saya yakin kita sangat kurang familiar dengan kata meltdown. Saya ingin bahas ini sedikit karena beberapa hari yang lalu anak saya tiba-tiba mencakar temannya. Tiba-tiba saja anak saya ini mencakar temannya dan melakukan perilaku yang menyakiti anak lain kemudian ketika ditanya dia tidak tahu kenapa dia menyakiti temannya, baru tahun ajaran ini anak saya hampir 3 bulan belajar dikelas biasanya anaknya belajar dengan di pull out, jadi hampir satu tahun ajaran dia belajar sendiri di ruangan khusus, ada beberapa teman yang juga belajar di ruangan itu sebenarnya. Apakah anak saya ini tantrum atau meltdown ya?

Kita mulai dari tantrum, Apa itu tantrum? Tantrum adalah ledakan emosi, biasanya diakitkan dengan anak-anak atau orang-orang dalam kesulitan emosional, yang biasanya ditandai dengan sikap keras kepala, menangis, menjerit, berteriak, menjerit-jerit, pembangkangan, mengomel marah, resistensi terhadap upaya untuk menenangkan dan, dalam beberapa kasus, kekerasan. Kendali fisik bisa hilang, orang tersebut mungkin tidak dapat tetap diam, dan bahkan jika tujuan orang tersebut dipenuhi dia mungkin tetap tidak tenang. (Wilkipedia)

Kemudian apa itu meltdown? Meltdown adalah reaksi atas perasaan tidak nyaman atau kewalahan (Amanda Morin, The Everything Parent`s Guide to special Education)

Apa perbedaan tantrum dan meltdown?

Tantrum :

  • Didorong oleh keinginan atau tujuan (Ada tujuannya)
  • Biasanya karena mereka menginginkan sesuatu
  • Mereka memeriksa Anda apakah anda memperhatikan perilaku mereka (Mencari perhatian)
  • Mereka bertindak seperti ini di depan orang banyak
  • Begitu mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan, perilaku itu akan berhenti

Meltdown :

  • Didorong oleh reaksi terhadap sesuatu
  • Reaksi terhadap sesuatu berlebihan atau tidak bisa mengontrol perasaan terhadap sesuatu itu
  • Mereka tidak peduli apakah mereka mendapat perhatian atau tidak
  • Perilaku mereka akan berlanjut bahkan tidak ada orang sekalipun
  • Tidak ada tujuan. Perilaku itu hanya akan berhenti begitu mereka sudah tenang atau ketika orang yang dicintai telah membantu mereka mendapatkan ketenangan.

Kemudian apa persamaannya :

  • Berteriak
  • Menendang
  • Menghentakkan kaki
  • Mengigit
  • Mencakar dll

Cara meredakan anak yang mengalami meltdown berbeda dengan anak yang tantrum. Anak dengan meltdown umumnya tidak tahu apa yang mereka inginkan dan tidak ada tujuan tertentu dari sikapnya. Meltdown dapat dihilangkan dengan mengurangi rangsangan sensorik yang ada disekitar anak, bisa suara berisik, terlalu banyak orang, terlalu banyak orang yang menyentuh mereka bisa menjadi sumber gangguan pada anak. Tantrum dapat berkurang dengan sendirinya ketika anak semakin dewasa, sedangkan meltdown mungkin diperlukan terapi khusus untuk membantu tubuh mengolah rangsangan yang diterima anak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline