Lihat ke Halaman Asli

‎''aku dalam puasa''

Diperbarui: 25 Juni 2015   02:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di-bulan yang suci ini tak cukup membela yang benar.
tak culup-pula hanya di simpan didalam hati.
di-tv semua serupa dengan kerudung yang suci
dijalan orang-orang sibuk meneriakan kebenaran.
mesjid yang penuh dengan alasan sajadah yang melintang.
teriakan muadjim suci untuk panggilan.
entahlah apakah ini bertahan hingga.
hingga bulan-bulan yang berlanjut.
kalaupun mereka berkata dengan suara lantang.
maffkan atas kesalahan-ku selama ini.
ku-ingin berbagi dibulan yang suci dengan memaff-kan.

tuhan sedang marah ku-katakan.
mengapa baru sekarang saling memaff-kan
aku berpuasa disetiap saat.
puasa yang besar kata guru.
puasa melihat, puasa bertindak, puasa diri, puasa ego, puasa nafsu.

puasa harus di-sambut pada setiap puasa yang disambut bukan disambut pada puasa hari ini bulan ini kemudian berlalu.

kalau hanya itu puasa kemarin sama saja dengan puasa hari ini.
maka kejarlah puasa disetiap detik waktu, hingga kamu lelah hidup ini.
dan rasakan dengan puitis, ??? semoga.

jogjakarta. 21-juli-2012

MT.BAMBANG CAHYADI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline