Lihat ke Halaman Asli

adi saputra

mahasiswa

Lumpia yang Lezat Khas Semarang

Diperbarui: 16 Juli 2023   23:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kota Semarang adalah ibukota Provinsi Jawa Tengah, Indonesia sekaligus kota metropolitan terbesar kelima di Indonesia sesudah Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Medan. Sebagai salah satu kota paling berkembang di Pulau Jawa, Kota Semarang mempunyai jumlah penduduk yang hampir mencapai 2 juta jiwa dan siang hari bisa mencapai 2,5 juta jiwa. Bahkan, Area Metropolitan Kedungsapur dengan penduduk sekitar 6 juta jiwa, merupakan Wilayah Metropolis terpadat keempat, setelah Jabodetabek, Gerbangkertosusilo, dan Bandung Raya

Kota Semarang dan sekitarnya tentu tidak asing dengan Lumpia. Kadang dieja "lun pia", makanan khas Semarang ini adalah jajanan fusion tradisional Tionghoa-Jawa. Namun sedikit orang yang mengetahui bahwa lumpia Semarang ini memiliki sejarah yang panjang dan akhirnya menjadi makanan lezat yang digemari banyak orang.

Lumpia adalah makanan khas Semarang yang berasal dari perpaduan masakan Cina dan Jawa ratusan tahun yang lalu.

Sajian manis gurih berbahan dasar rebung, ayam, udang dan tepung ini menghiasi setiap sudut Semarang, ibu kota Jawa Tengah. Jajanan ini sangat populer dan dijual oleh pedagang kaki lima, restoran, hingga menjadi oleh-oleh khas kota.

Nama lumpia atau lunpia berasal dari dialek Hokkian, "lun" atau "lum" artinya empuk dan "pia" artinya kue. Pada awalnya lumpia Semarang tidak digoreng sehingga sesuai dengan pengertian lumpia yaitu kue yang lembut.

Hingga saat ini, lumpia Semarang dikenal luas hingga seluruh Indonesia. Sajian ini terkenal dengan rasa manis dan gurih yang disajikan dengan saus manis nan kental dengan acar dan lokio. Dalam perkembangannya kini, penyajian lumpia ada dua pilihan, lumpia goreng dan lumpia basah.

menghadirkan sentuhan variasi bahkan melengkapi kesempurnaan cita rasa makanan lintas budaya ini. Isi kulit lumpia dicampur dengan daging ayam atau udang dan rebung, lalu dibungkus dengan kulit lumpia. Kelebihannya adalah udang dan telurnya tidak amis, rebungnya manis, dan lumpianya digoreng dan renyah.

Jajanan khusus ini biasanya diadakan di Olympia Park, tempat pasar harian Belgia sering diadakan.  Karena itu, makanan ini dikenal dengan nama lumpia. 

 Saat ini, Semarang dikenal sebagai ibu kota Indonesia di seluruh dunia.  Nama umum untuk sajian ini adalah "manis gurih" dan disajikan dengan "saus manis nan kental dengan acar dan lokio".  Ada dua jenis lumpia yang tersedia saat ini: lumpia goreng dan lumpia basah.

Kisah kedatangan Lumpia di Semarang tak lepas dari peransaudagar Cina. Pada tahun 1800, seorang perantau Tionghoa bernama Tjoa Thay Yoe datang ke Semarang untuk mengubah nasibnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline