Lihat ke Halaman Asli

Adisa Dwi Wanti

Adisa Dwi Wanti

Pengembangan Potensi Desa Wisata dengan Desain Arsitektur Tradisional

Diperbarui: 1 Februari 2022   20:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Malang, Senin (27/12/2021). Pengembangan desa wisata merupakan salah satu program kerja yang mulai semarak dilakukan oleh pemerintah Desa Tulungrejo, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang sejak akhir tahun 2021. 

Desa wisata bisa dideskripsiskan sebagai sekumpulan masyarakat atau komunitas yang di dalamnya terdiri dari para penduduk dalam suatu wilayah yang saling berinteraksi dan bekerja sama untuk melakukan pemberdayaan dan peningkatan potensi pariwisata atau lokasi daya tarik wisata di wilayah tersebut. 

Pengembangan desa wisata ini dilakukan dengan tujuan agar masyarakat di sekitar wilayah yang memiliki potensi pariwisata dapat meningkatkan peran dan posisi sebagai pelaku penting dalam pembangunan sektor pariwisata. 

Di samping itu, pembangunan desa wisata juga dimaksudkan sebagai wadah langsung bagi masyarakat akan kesadaran mengenai pentingnya potensi tempat sebagai tempat wisata. 

Di desa Tulungrejo ini, pengembangan desa wisata dilakukan dengan membangun beberapa cafe di atas bukit serta rumah-rumah pohon yang bisa langsung melihat pemandangan dari atas bukit yang indah. 

Untuk itu, dengan adanya mahasiswa dari jurusan Teknik Arsitektur dalam kelompok kerja KKM-DR ini, pembuatan desain cafe serta rumah pohon yang akan dijadikan objek wisata tersebut dibantu sebagai salah satu program kerja dalam kegiatan KKM-DR.

Untuk selanjutnya, desain-desain tersebut akan dijadikan inspirasi serta acuan bagi pihak desa untuk melakukan pembangunan. Dengan adanya bantuan berupa desain tersebut, diharapkan pengembangan desa wisata ini akan tetap sesuai dengan keinginan pihak desa namun tetap mengikuti perkembangan desain yang sesuai dengan keadaan atau kontur alam sekitar desa Tulungrejo.

Proses pembuatan desain untuk pengembangan desa wisata ini dilakukan dalam jangka waktu satu bulan yaitu mulai dari tanggal 27 Desember 2021 hingga tanggal 27 Januari 2022. 

Pembuatan desain desa wisata ini dilakukan dalam beberapa tahap, di antaranya adalah tahap survei, tahap pendesainan, tahap konsultasi dengan pihak desa, dan tahap finishing. 

Tahapan yang pertama adalah tahap survei, tahap survei ini dilakukan untuk melihat kondisi langsung lokasi yang akan menjadi tempat wisata, yang kemudian akan dilakukan tahap pendesainan, selanjutnya hasil desain tersebut akan dikonsultasikan dengan pihak desa, jika pihak desa menginginkan beberapa perubahan maka akan dilakukan tahap pendesainan ulang, namun jika pihak desa sudah merasa puas dan cukup, maka akan langsung ke tahap finishing.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline