Lihat ke Halaman Asli

Ternyata Laporan Dipo Alam Berdasarkan Surat Kaleng

Diperbarui: 24 Juni 2015   20:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bulutangkis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Vladislav Vasnetsov

Sekretaris Kabinet, Dipo Alam mengakui, landasan pelaporan tiga kementerian ke Komisi Pemberantasan Korupsi karena pihaknya mendapatkan surat kaleng. Namun, pelaporan ke KPK bukan untuk menjelek-jelekkan sesama anggota Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II.

Dipo Alam merupakan Sekretaris Kabinet Indonesia Bersatu II. Tentu saja, apa yang dilaporkan Dipo harus dicermati secara mendalam. Yang pasti, pelaporan Dipo jangan menjadikan kinerja kementerian menjadi terhambat, namun proses pelaporan itu akan semakin memperkuat semangat untuk tetap mendukung upaya-upaya penegakan hukum dalam mewujudkan Indonesia yang lebih baik.

"Memang benar, pengantarnya surat kaleng. Tapi sekarang lampirannya sudah ada. Apakah laporan-laporan dari Eselon I itu harus saya abaikan?" kata Dipo saat rapat dengan Komisi II di Gedung DPR, Jakarta, Senin (26/11/2012). Seperti dilansir liputan6.com.

Namun demikian kita harus mengetahui, bahwasanya saat ini Kementerian Pertahanan sedang menfokuskan pengembangan dan memperkuat sistem alat persenjataan (alutsista) menuju minimum essential force (MEF). Bagaimanapun penguatan alutsista Republik Indonesia menuju kemandiriaan dan pengedepanan produksi-produksi dalam negeri perlu dilakukan. Dan ini yang harus kita dukung 100 persen.

Apalagi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah menyatakan dengan jelas mendukung peningkatan alutsista dalam negeri dan memperkuat produk-produk alutsista dalam negeri menuju modernisasi.

Kementerian Pertahanan mengakui ada anggarannya yang tak dapat dicairkan. Besarnya Rp678 miliar. Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan, Kolonel Kav Bambang Hartawan (Brigjen TNI skrg) menegaskan tak ada hubungannya laporan Dipo ke KPK dengan pemblokiran.

"Tidak ada itu, suratnya (Dipo) kan Agustus, sedangkan pelaporan itu baru dilakukan kemarin," kata Bambang, "saya tidak tahu pasti soal itu, yang saya tahu anggarannya dibintangi saja," ujarnya.

Penting bagi kita sebagai bagian dari masyarakat. Haruslah memahami secara mendasar bahwa kebutuhan akan penguatan alutsista harus terus berjalan dan bergerak menuju alutsista yang modern. Jangan sampai ada hambatan ataupun terhalang karena permasalahan politik dan lain sebagainya. Negara kuat bilamana militernya kuat… sy kira retorika ini masih pantas berlaku….




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline