Ibadah pada paradigma persatuan dalam perspektif Personal, Sosial dan Universal.
Aspek Personal dan Aspek Sosial dapat menjadi satu kesatuan atau karena sifatnya personal kemudian dipisahkan berdasarkan aturan dan niat kesanggupan ritual tanpa menghilangkan ikatan persaudaraan perihal apapun karena pertimbangan kemauan, pilihan dalam peribadatan namun tetap dalam satu kesatuan dalam persatuan, semisal dalam Islam berdoa, zakat, sholat, jihad.
Dengan Sikap saling memahami, mengerti dan memaklumi serta menghormati tanpa ada unsur diskriminasi, berlomba-lomba berebut benar menjadi pilihan dan segera memberi salah dalam penilaian.
Hidup ini penuh canda gurau bahwa keterangan buih dilautan tetapi berakhir dan berujung kemenangan serta kebahagiaan, sepertinya Yang Maha Kuasa bergurau untuk membuatmu tersenyum sebelum menghadap-Nya.
Meskipun kita adalah buih-buih kebahagian yang telah bersatu dan dipersatukan dalam kemuliaan bangsa-bangsa dengan jumlah yang terbesar didunia ini, kelak tersiram dan meratanya "hujan keyakinan" dalam satu Yang Maha Kuasa, kemudian menjadikan kita kuat dan bermartabat serta tampil sebagai pemenang.
Kelak yang takut dan terpangkas adalah orang yang merasa bersalah dan berdosa oleh hukum bersama, termasuk yang mudah melaknat dan mengkafirkan sesama saudara seiman yang tidak mau berubah dalam Aspek Sosial.
#Kaum_Muda_Syarikat_Islam #Syarikat_Islam #Maiyyah #Pemuda_Maiyyah #islam_indonesia #islam
وحيدة #الأمة #شعب_متحد #أمة_وحيدة#الأمة# م #
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H