Laksamana Yudo Margono pria kelahiran Madiun, 26 November 1965, alumnus AAL (Akademi Angkatan Laut) angkatan XXXIII tahun 1998. membuat gerakan baru dalam masa kepemimpinannya sebagai Panglima TNI dalam sinergitas TNI, Polri dan Organisasi Kepemudaan KNPI pada bidang seni budaya untuk memperingati hari Dharma samudera.
Disela kesibukannya Panglima TNI masih menyempatkan waktu selama 1 Bulan berlatih Seni Pertunjukan Wayang Orang dengan lakon "Pandawa Boyong" yang di Pentaskan di Teater Utama Taman Ismail Marzuki Jakarta, bersama Kapolri Jend. Listyo Sigit dan ketua Umum DPP KNPI Putri Khaerunissa.
Ketua Umum DPP KNPI, Sumber : Dokpri
Apresiasi instansi lembaga ini terhadap seni budaya tidak main-main, pasalnya kedua pembesar TNI dan Polri tampil bersamaan selama 2 hari berturut-turut.
Penulis memperhatikan bahwa sinergitas TNI dan Polri nampak begitu harmonis, terlihat dalam pelaksanaan penjagaan bersama yang melibatkan keduanya (TNI dan Polri).
Panglima TNI, Kapolri, Ketua Umum KNPI, Sumber : Dokpri
Laksamana TNI Yudo Margono dalam pementasan Pagelaran Wayang Orang berperan sebagai Bima Sena, sedangkan Kapolri Jend. Listyo Sigit berperan sebagai Prabu Pinta Dewa, Kemudian Ketua Umum DPP KNPI Putri Khaerunissa berperan sebagai Dewi Gendari, serta peran lain oleh KASAU, KASAD, KASAL, para Tokoh serta Artis dari Ibukota.
Pementasan Pertujukan Wayang orang ini dilaksanakan Selama dua hari, tanggal 14 dan 15 Januari 2023 di Teater Utama Jakarta Taman Ismail Marzuki pukul 19.00 WIB.
Narasi Pembuka oleh Jayasuprana, penampilan memukau Panglima TNI, Kapolri dan ketua umum KNPI yang dihiasi canda membuat penonton tertawa geli, namun tidak menghilangkan pesan moral yang disampaikan dalam Aksi Pementasan, sangat jarang kita temukan di media publik pembesar TNI, Polri, KNPI ini berperan dan beratraksi dengan lincah bagaikan seorang Aktor Teater Kawakan secara professional, tidak sedikit petinggi TNI itu menebarkan guyon segar dalam dialog pertunjukan saat berhadapan dan berakting dengan bawahan dinas sebagai lawan mainnya.
Proses Penutupan pagelaran wayang orang Pandawa Boyong, Sumber : Dokpri