Lihat ke Halaman Asli

ADI PUTRA (Adhyp Glank)

Saling follow itu membahagiakan_tertarik Universalitas, Inklusivitas dan Humaniora, _Menggali dan mengekplorasi Nilai-nilai Pancasila

Jejak Pengetahuan Taksonomi dan Sumber Peluruhan Filsafat versi Manusia

Diperbarui: 16 Januari 2023   04:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Filsafat, sumber : Sengkala.com

Taksonomi merupakan proses langkah penamaan dan klasifikasi pelabelan sebagai upaya manusia memberi Kodifikasi obyek dan temuan.Taksonomi juga merupakan identitas yang bersumber ketidak tahuan manusia dalam suatu eksistensi kebendaan yang berada di alam semesta.

Penamaan pada mula dianggap karena munculnya beragam jenis dan motif yang dianggap baru bagi suatu genus dan spesies.

ini merupakan pertanda bahwa keberagaman telah terjadi sebelumnya karena proses taksonomi bukanlah bersumber dari satu individu dan kelompok masyarakat pada wilayah tertentu saja, tetapi dapat terjadi pada belahan bumi lainnya, tentang proses pemberian nama dan pelabelan obyek yang sedang diamati dan diteliti dimasing-masing ruang berbeda.

Sumber bukti dan cara kerja akal dan pikiran, Akhir dari proses penghayatan dialektika filsafat

Aristoteles yang mengusung filsafat alam pun masih meraba tentang apa isi di dalam alam pikiran sehingga ia mengusung rasionalisme dalam filsafat tanpa dalil rasional darimana sumber akal itu bermula.

Plato yang mengusung idealisme, mengupas sumber ilmu yang bersumber dari pikiran-pikiran juga belum pernah membuktikan pikiran menghasilkan ilmu, ilmu yang bersumber dari pikiran dalam bahasan Plato terbatas pada bahasan tentang pikiran manusia, namun sumber pikiran manusia Plato tidak membahas secara signifikan mengenai sumber bukti dan cara kerja pikiran.

Kelemahan ini berasal dan bermuara pada obyektifitas yang tidak obyektif sehingga nalar manusia hanya terbatas pada penghantar tentang apa yang telah tersedia untuk manusia dengan segala bentuk sumber kebutuhan untuk hidup.

Rekomposisi pertarungan ideologi sudah dipahami secara mendalam oleh bangsa Indonesia sejak lama bahwa rambut boleh sama hitam tetapi isi pikiran yang membedakan, kita kerap menganalisis perbedaan isi pikiran namun belum menarasikan konklusi bahwa dari banyaknya isi pikiran merupakan sebuah karya cipta dari pencipta asal dari pikiran itu sendiri.

Lalu bagaimana dengan warna rambut berbeda dengan perbedaan mendasar, secara sederhana kita mengulas bahwa yang berambut sama hitam saja belum tentu memiliki kesamaan isi pikiran, jika dikomparasikan pada rambut berbeda maka akan ditemukan jawaban serupa meski "berbeda".

Filsafat Yunani telah memiliki Akhir dari proses penghayatan dialektika filsafat yang ada dimuka bumi, modernisasi dan penalaran sains menjadi tolak ukur bahwa keberlangsungan filsafat Yunani semakin tergradasi oleh ruang dan waktu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline