Lihat ke Halaman Asli

ADI PUTRA (Adhyp Glank)

Saling follow itu membahagiakan_tertarik Universalitas, Inklusivitas dan Humaniora, _Menggali dan mengekplorasi Nilai-nilai Pancasila

Peradaban Bangsa Santun yang Hobby Perang

Diperbarui: 23 Desember 2022   14:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi "Rakyat berperang", sumber : Kompas.com

Tari Perang merupakan peninggalan Sejarah masa lampau dan hingga kini dilestarikan sebagai seni Budaya.

Hampir diseluruh penjuru hingga pelosok Indonesia, kita akan menemui adanya seni tradisi yang erat kaitannya dengan silat bela diri khas Indonesia dan tarian perang.

Sebuah eskalasi budaya yang tidak dimotori oleh gerakan apapun secara massal melainkan bela diri dan seni perang merupakan budaya yang mengakar dalam kehidupan masa lampau bangsa Indonesia, tidak adanya pemerataan dominasi Budaya melainkan setiap daerah memiliki ciri khasnya masing-masing sebagai faktor pembeda bentukan Budaya.

Bisa kita bayangkan betapa populernya kehidupan manusia Indonesia pada masa lampau dengan peperangan, baik mempertahankan teritorial wilayahnya ataupun sebagai bekal pembelaan diri pada saat merantau dari desa ke desa hingga dari satu negara ke negara lainnya.

Kemampuan bela diri orang Indonesia tidak diragukan lagi sejak dahulu, bahwa bela diri dan senjata adat terbukti dipakai untuk melawan persenjataan modern penjajah. Tentunya ini sangat berkaitan erat dengan jiwa berani bangsa Indonesia menghadapi ancaman dari luar yang dianggap nekat dan mengerikan.

Terkait Sebaran Bela diri dan tari Perang khas Indonesia diseluruh wilayah, jika kita kaji secara holistik antropologi dan psikologis bangsa, bahwa bangsa Indonesia memiliki karakter bangsa yang pemberani dan handal dalam berperang, perang dapat menjadi momentum bergerak bersama sebagai hajatan yang penting bagi seluruh rakyat untuk berperang membela negara.

Jika tentara berperang dengan tentara pada umumnya, maka lain halnya apabila terjadi tragedi perang di Indonesia maka tentara Asing bukan hanya berhadapan dengan para  tentara, tetapi juga akan berhadapan dengan Rakyat Indonesia baik dari kalangan pria maupun wanita dari yang muda hingga yang tua. hal ini telah menjadi track record perjalanan Bangsa ini melawan kolonialisme ditanah air, apalagi apabila Rakyat diberikan  persenjataan canggih, maka pertempuran pasti terjadi dan akan sulit di hindari dengan konsekuensi kematian sekalipun.

Nasionalisme Indonesia menjadi perikatan dalam Satu tanah air, satu Bangsa, satu bahasa diantara perbedaan yang ada menjadi asas pemersatu untuk membentuk kekuatan rakyat sebagai petempur sejati bagi para perusak kemerdekaan dan pengganggu kedaulatan bangsa dan negara.

Hal ini akan menjadi perhitungan bagi negara-negara lain menginvasi negara ini, karena Rakyat akan membunuh dan menghadang siapapun serta pihak manapun yang menjadi musuh Negara menjadi musuh bersama oleh Rakyat. 

Perikatan ini meskipun ini tidak masuk dalam Muatan Lokal dibdalam basis pendidikan Dasar di sekolah, namun kesadaran Masyarakat Indonesia akan tetap terbangun meskipun trend dan budaya asing menyerang dan bertahan di dalam negara, kecintaan masyarakat dan doktrin persatuan yang tersembunyi dilubuk hati masyarakat Indonesia terhadap bangsa dan negaranya adalah konsekuensi bagi siapapun menjadi kehancuran bagi penjajah Asing.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline