Lihat ke Halaman Asli

ADI PUTRA (Adhyp Glank)

Saling follow itu membahagiakan_tertarik Universalitas, Inklusivitas dan Humaniora, _Menggali dan mengekplorasi Nilai-nilai Pancasila

1950: Analisis Skandal Perencanaan dan Penguatan Issue Green World and Climate Change

Diperbarui: 13 Desember 2022   13:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://dutalampung.com

1950 : Analisis Skandal Perencanaan dan Penguatan Issue Green World and Climate Change

Pembebasan emisi Karbon dioksida dari keberlangsungan hidup manusia, nampaknya menarik untuk kita jadikan sebagai bahan kajian bagaimana issue ini menjadi cikal bakal penarikan sejumlah uang dari banyak negara secara melalui Pakta Internasional, kemudian kita lihat siapa yang diuntungkan dan tampil sebagai pahlawan.

Amerika adalah Negara Adi Daya dengan Sumber finansial terbesar di dunia, Amerika merupakan Negara Dengan cadangan minyak dan gas yang cukup besar, merampas SDA Irak melalui Invasi dan menguasai melalui sistem.

Di Indonesia Perusahaan Pertambangan Emas terbesar berada di Papua, Perusahaan asal Amerika dan berkaitan dengan Inggris Freeport Mc Moran berhasil menghapus beberapa Gunung menjadi lubang besar di Bumi Indonesia, Issue Green ini menjadi muatan yang sarat terhadap basis perlindungan lingkungan di Darat, Laut dan Udara. Freeport adalah sumbangan emisi dan kerusakan lingkungan terbesar di Indonesia.

Kita beralih mengarah kepada sektor pertambangan Batu Bara di Virginia Amerika dengan bekas galian batu bara yang merusak lingkungan dan mencemari sungai menjadi kuning dengan bebatuan yang berkarat, Pemerintah Amerika saat ini dengan program W3B ternyata tidak mencerminkan bahwa Negara tersebut bebas dari Polusi, 

Belum lama ini issue Panas Ekstrim di timur tengah menjadi target empuk dagangan issue perubahan iklim yang mendiskreditkan bahwa Energi Fossil menyebabkan beberapa Negara di Timur tengah dan Afrika mengalami Panas berlebihan dan kekurangan pasokan Air dan makanan, Issue Kelaparan semakin menjadi-jadi karena saling embargo antar negara setelah letusnya perang Rusia vs Ukraina.

Inggris, Amerika dan NATO mendukung Ukraina dengan mengirim persenjataan untuk melakukan perlawanan terhadap Rusia, disisi Lain Ukraina berhasil mendulang dana Besar dari Negara-negara Eropa (NATO) dan terbongkar oleh para Hacker di Deep Web bahwa Zelensky presiden Ukraina menyumbang Dana Donasi Besar ke Rekening Kampanye Joe Bidden Presiden AS saat ini, disaat Dana Bantuan Pemulihan diberikan untuk dampak  perang. 

Tidak hanya itu Zelensky juga menggunakan taktik penipuan terbesar Abad ini untuk mengacaukan penyelenggaraan G20 dengan menembakkan rudal ke Polandia dan menuduh Rusia yang melakukannya sebuah perlakuan yang tidak etis ditengah Indonesia menjadi penyelenggara Presidensi G20 di Bali.

Kita kembali melakukan pembahasan terkait Issue Green dan linieritasnya, bahwa untuk mendulang dukungan dan memuluskan langkah Ukraina dalam dukungan diplomasi politik Barat selalu mengatasnamakan kemanusiaan, padahal sudah jelas bahwa Amerika dan Inggris memberikan sejumlah besar bantuan persenjataan untuk perang,

Namun perhatikan sejenak bahwa Amerika yang mengusung "hak asasi manusia" dalam tragedi perang yang dilakukan oleh Rusia di Ukraina di Forum Internasional dan PBB, tentunya sangat bertolak belakang dengan fakta "pemberian Bantuan Persenjataan dan militer skala besar" untuk perang yang jelas tidak pro kepada nilai kemanusiaan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline