Lihat ke Halaman Asli

Adi Priyo

Laki - Laki

Mahasiswa KKN Universitas Jember Bangkitkan UMKM Melalui Tranfsformasi Digital

Diperbarui: 10 September 2021   17:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pada dewasa ini kemampuan mengoprasikan perangkat digital menjadi sebuah keharusan, ditambah dengan COVID 19 yang mengaharuskan merubah pola kegiatan kita. Salah satunya kegiatan Kuliah Kerja Nyata Back to Village 3 (KKN BTV 3) yang di adakan  oleh Universitas Jember harus kembali digelar dengan sekema online tahun ini di masing -- masing kampung halaman/desa mahasiswa. KKN ini di gelar di kampung halam masing -- masing (Back to Village) guna menekan kasus COVID-19 yang masih terus mengkhawatirkan. 

Salah satu desa yang menjadi tempat KKN adalah Desa Genteng Wetang yang terletak di Kecamatan Genteng Kabupaten Banyuwangi. Para peserta KKN BTV 3 kali ini dilaksanakan pada tanggal 11 Agustus 2021 yang dilakukan serempak diberbagai desa tempat peserta KKN melaksanakan pengabdiannya dan penerjunan dilakukan secara online oleh Rektor Universitas Jember yaitu Dr. Ir. Iwan Taruna, M.Eng, IPM.

Pada KKN kali ini terdapat 5 program kerja atau tema, yakni Program Pemberdayaan Wirausaha Terdampak Covid-19, Program Inovasi Teknologi/Informasi Dalam Penangan Covid-19, Program Pemberdayaan Bumdes/Jaringan Pengaman Desa Penanganan Covid-19, Program Literasi Desa Pada Masa Pandemi Covid-19, serta Program Penganan Stunting dan Aki Akb.

Program Pemberdayaan Wirausaha Masyarakat Terdapak Covid-19 menjadi pilihan saya karena melihat ada pelaku UMKM yang terdapak Covid-19 di Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng, Kabupaten Banyuwangi. Pelaku UMKM tersebut mangalami penurunan penjualan yang sangat derastis di masa pandemi ini. Oleh karena itu saya berupaya untuk membantu mengoptimalkan penjualan produknya agar tidak samapi gulung tikar.

Sasaran saya pada kali ini memiliki produk berupa olahan pisang, yaitu produk piang molen namun dikhususkan pada molen mini. Menurut Herman selaku Owner dari Pisang Molen Mini mengutarakan bahwa penurunan penjualan pada usahanya mencapai 70%. Hal tersebut sudah tentu membuat ketar ketir. Oleh karena itu, dirasa perlu kiranya melakukan trnasformasi sistem pemasaran yang tadinya offline menjadi online.

Dalam hal ini saya mencoba memberikan konsep pemasaran dengna memanfaatkan fasilitas - fasilitas yang sudah ada dalam digital platform yang sudah mainstream di Indonesia. Cara tersebut ditempuh karena dirasa menjadi tempat paling efektif pada masa pandemi saat ini, karena semua orang bisa dengan mudah mengakses dan mengetahui prodak bahkan hingga membilnya. Namun sebelum masuk ke arah sana saya membuat beberapa program sebagai pengantar dengan melibatkan praktisi di bidang terkait. Adapu Program kerja yang sudah direncanakan dan akan dijalankan sebagai berikut :

  • Pengenalan tentang apa itu Platform Digital guna menjadi media baru untuk memasarkan produk serta mengenalkan kepada segemen yang lebih luas. Pelatihan ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 21 Agustus 2021 yang akan di isi pemateri yang lebih tau tentang apa itu Platform Digital untuk memberikan pemahaman terhadap sasaran.
  • Penyamaan Presepsi terhadap Kewurausahaan dirasa cukup penting untuk diberikan untuk memberikan pemahaman yang lebih spesifik terhadap apa itu kewirausahaan guna membantu sasaran untuk merubah konsep berfikir tentang usahanya. Pelatihan ini dilaksanakan pada hari Minggu, 22 Agustus 2021 dan di isi oleh pemateri yang paham untuk memberikan pemahaman kepada sasaran.
  • Pemahaman Digital Marketing juga diberikan kepada sasaran guna meningkatkan kemampuan unutk mengenalkan produk secara digital agar sasaran tidka hanya bergantung pada penjualan offline saja. Pelatihan dilakukan pada hari Senin, 23 Agustus 2021 dan di isi oleh pemateri yang juga sebagai praktisi digital marketing yang sudah cukup berpengalaman.
  • Pengenalan Branding juga dilakukan demi menunjang sasaran untuk paham seberapa pentingnya eksistensi produknya, dimana pengetahuan terhadap hal tersebut dirasa penting untuk bisa membuka segmen pasar yang lebih luas. Pelatihan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 24 Agustus 2021 yang di isi oleh salah praktisi yang sudah lama berkecimpung di dunia UMKM dan banyak membantu UMKM untuk bangkit dari keterpurukan di masa pandemi.
  • Pengimplementasian Platform Digital pada UMKM diberikan dalam rangka melakukan follow up terhadap pelatihan pertama yang sudah diberikan sehingga ketika nanti program KKN sudah usai, maka sasaran bisa mandiri untuk menggunakan platform digital. Pelatihan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 25 Agustus 2021 yang akan di isi oleh pemateri dari salah satu market place yang terkenal di Indonesia

Penggunaan sosial media sebagai alat bantu untuk meningkatkan penjualan dirasa efektif apalagi dikondisi saat ini karena selain bisa melakukan penjualan juga sosial media secara tidak langsung meningkatkan branding dari Pisang Molen 100 ini karena bisa diketahui banyak orang dan dengan semakin luasnya jaringan pemasaran diharapkan pelaku usaha seperti Mas Herman ini bisa berjualan dari rumah tanpa harus berkeliing ke pasar -- pasar tradisional untuk manjajakan produknya karena mengingat penyebaran Virus COVID 19 ini masih belum mereda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline