Lihat ke Halaman Asli

Adi Prayuda

Seorang dosen, penulis, dan murid meditasi

Jarang Diketahui, Ternyata Tiga Jenis Makanan Ini Bisa Mempengaruhi Emosi Manusia

Diperbarui: 28 November 2022   10:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

  Sumber foto: Grandyos Zafna/detikFOTO

Dalam tradisi India, khususnya sastra Ayurveda, makanan dikelompokkan dalam 3 (tiga) kategori. Pertama, makanan yang dapat menenangkan pikiran. Kedua, makanan yang dapat membuat kita hiperaktif. Ketiga, makanan yang menggelisahkan kita.

Makanan yang menenangkan pikiran adalah sayuran yang tidak dimasak lama, hanya diseduh atau ditumis sebentar. Misalnya, gado-gado, karedok, nasi, roti, kacang-kacangan (kecuali kacang merah), minyak goreng (dalam jumlah terbatas), madu, sereal yang tidak diolah berlebihan, dan hampir segala macam buah-buahan berada dalam kategori ini, begitu juga tahu dan tempe. Susu atau produk susu dalam kuantitas yang terbatas -- kurang lebih 250 ml dalam satu hari -- juga berada dalam kelompok ini.

Makanan yang membuat kita hiperaktif, penuh nafsu, dan bersifat merangsang adalah daging ayam, ikan, sayur-sayuran yang dimasak lama atau digoreng, kacang merah, bawang-bawangan, acar, segala bentuk gorengan dan junk food, cokelat, teh hijau, teh hitam, kopi, dan segala sesuatu yang tidak segar (buah-buahan kaleng), susu atau produk susu di atas 250 ml setiap hari. Orang-orang yang sering mengkonsumsi makanan jenis kedua ini akan jauh lebih tertarik ke dalam gaya tarik 4P -- POWER, PRESTIGE, POSITION, dan PROSPERITY (kekuatan, gengsi/kemewahan, jabatan, dan kemakmuran). Namun, cenderung masih bisa mendapatkan cukup kontrol pada hidup mereka dan tidak terobsesi lebih jauh dari apa yang disebutkan di atas.

Makanan yang dapat menggelisahkan kita adalah daging yang berwarna merah -- misalnya sapi, kerbau, kambing, babi, ikan tuna, dan sebagainya. Bumbu-bumbu yang berlebihan, segala sesuatu yang terlalu manis dan terlalu pedas juga dapat menggelisahkan kita. Minuman beralkohol jelas masuk dalam kategori ini. Mengkonsumsi makanan dan minuman seperti yang disebut di atas bisa menjerumuskan kita ke keadaan hilang konsentrasi, gangguan tidur, kemarahan yang meledak-ledak, dan keasaman. Makanan jenis ini meningkatkan kelambanan dan kebodohan dalam diri kita, karena makanan berjenis itu selain susah untuk dicerna, akan mempengaruhi tatanan kecerdasan tubuh dan pikiran. Orang-orang yang hanya memakan makanan jenis ketiga ini akan mengalami kegelisahan dan memiliki kewaspadaan yang minim, serta tidak bisa berhubungan dengan orang lain dalam cara yang seimbang.

Nah, berdasarkan tiga kategori di atas, usahakan tidak terlalu banyak mengonsumsi makanan di kategori ketiga. Boleh saja, tapi tidak usah berlebihan. Mengonsumsi daging secara berlebihan tanpa diimbangi sayur-sayuran, menurut Anand Krishna dalam bukunya berjudul Hidup Sehat dan Seimbang Cara Sufi, akan memengaruhi pernapasan kita dan memblokir sentra-sentra psikis yang sebenarnya berfungsi sebagai "jaringan tanpa kabel". "Jaringan" ini membantu terjadinya peningkatan kesadaran dalam diri kita dan menghubungkan kita dengan alam semesta.

Bagi yang vegetarian, itu bagus, tapi tidak perlu menganggap mereka yang masih makan daging sebagai kelompok yang lebih rendah. Itu adalah sebuah keangkuhan. Itu berarti "vegetarian-nya" masih di level makanan, dan belum di level pikiran-perasaan. Kita perlu peka dan tidak mudah memandang rendah orang lain. Yang peka menjadi semakin lembut, semakin peduli terhadap lingkungan dan sesama makhluk hidup. 

So, terkait makanan, tidak perlu ekstrem, ya. Tidak kekurangan dan tidak juga berlebihan. Dokter terbaik dalam hal ini adalah tubuh kita sendiri. Tubuh kita sangat cerdas dan tau apa yang dibutuhkannya dan berapa porsinya. Selama ini kita makan mungkin mengikuti kehendak pikiran tanpa berkomunikasi dengan tubuh kita, apakah makanan ini cocok, kebanyakan atau mendukung mekanisme yang terjadi di dalamnya. Ada makanan-makanan yang baik untuk tubuh seseorang, belum tentu cocok di tubuh orang yang lain dengan porsi yang sama, begitu juga terkait minuman.

Yang terpenting dari semua kategori makanan ini adalah makanlah dengan sadar. Sadar ketika sedang memasukkan makanan, mengunyah makanan, merasakan makanan, menelan makanan, dan syukuri kecerdasan tubuh yang mengolah makanan dan minuman yang masuk dalam upaya mengharmoniskan dirinya sendiri. Apa yang kita istilahkan dengan "sakit" terjadi karena ketidakseimbangan atau ketidakselarasan di tataran fisikal dan mental, yang salah satunya dipicu oleh apa dan sejumlah berapa makanan-minuman yang kita masukkan ke dalam mulut kita. (*)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline