Lihat ke Halaman Asli

Adi Pras

Writer

Minimalism Sebuah Seni untuk Melegakan Hidup

Diperbarui: 20 Juli 2022   13:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: pexels.com

Pernahkah kamu mendengar tentang minimalism, gaya hidup ini kian ngetrend sekarang, setelah dikenalkan oleh Raditya Dika melalui chanel Youtube nya. Minimalism adalah sebuah konsep hidup dimana kita tidak terlalu memiliki banyak barang. 

Minimalism menekankan pada kualitas daripada kuantitas, dalam artian kita tidak perlu memiliki barang yang terlalu banyak, kita hanya perlu memiliki sedikit barang akan tetapi barang tersebut memiliki value dan berguna bagi kehidupan kita. 

Apa jadinya jika kita memiliki banyak barang yang sebenarnya tidak kita gunakan? Kita hanya akan menghabiskan banyak ruang untuk menyimpan barang tersebut.

Dalam menjalankan gaya hidup minimalsm kita memerlukan beberapa strategi yang jitu, seperti memilih barang yang benar-benar kita butuhkan, memilih barang yang memiliki value, serta merelakan barang-barang yang kita simpan terus menerus. 

Gaya hidup ini akan memberikan kita perasaan yang melegakan karena kita hanya memiliki barang-barang yang berguna serta menghemat banyak ruang, gaya hidup ini juga berhubungan dengan cara kita mengemasi barang, menjaga kebersihan, serta manyimpan barang sesuai tempatnya.

Saya sudah mulai mencoba gaya hidup ini selama setahun tarakhir, dan hasilnya saya menjadi semakin pandai dalam menyimpan barang, mengatur tata letak ruang, serta memanfaatkan barang dan ruang dengan sebaik mungkin. 

Hal yang paling saya rasakan adalah, dengan ruang yang tertata saya menjadi lebih lega, dan dapat berkonsentrasi dengan baik, ruang belajar saya pun menjadikan saya nyaman dan dapat fokus untuk belajar, seperti mempersiapkan TOEFL pada saat itu. Saya akan memberikan beberapa langkah yang telah saya lakukan dalam menjalankan gaya hidup minimalsm ini.

Tentukan barang yang memiliki value

Kita membeli sebuah barang tentunya berdasarkan value yang diberikan oleh barang tersebut, akan tetapi tidak jarang kita memiliki barang-barang yang kurang kita gunakan, entah karena kita iseng membeli atau memang saat ini barang tersebut sudah tidak kita butuhkan lagi. 

Sebelumnya barang-barang seperti tetap saya simpan di sebuah kotak penyimpanan. Akan tetapi setelah belajar minimalism ini saya berpikir bahwa sampai kapan barang ini saya pertahankan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline