Lihat ke Halaman Asli

Adi Setiawan

Orang biasa yang tidak ada istimewanya bapak dari 1 istri dan 3 anak

Negeri Impian

Diperbarui: 26 Juni 2015   12:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

biru Aku bermimpi tentang suatu negeri. Negeri itu hijau nan asri Penduduknya ramah tak pernah berkelahi Pejabatnya jujur memegang amanah Ilahi Alamnya subur gemah ripah loh jinawi Bila azan berkumandang tak ada lagi urusan dunia menyandera Semua tertuju pada Sang Maha Mulia yang dunia didalam genggamanNya Tak perduli walaupun itu titah sang raja Kecuali kecintaan Hamba kepada Tuhannya Bila malam tlah tiba tak ada lagi pesta yang ada hanya alunan dari suara orang membaca kitab yang mulia tak ada lagi orang berkeluh kesah karena tidak bekerja karena stiap angkatan kerja sudah disiapkan oleh negara tak ada lagi terlihat peminta-minta dimana orang sudah susah mencari kemana harus membayar zakatnya karena penduduknya tak ada mustahiknya Tak pernah terdengar lagi apa itu korupsi karena pejabatnya takut akan azab ilahi tak ada lagi polisi yang suka upeti Tak ada lagi jaksa yang bisa dibeli Tak ada lagi hakim yang berat kekanan atau kekiri yang ada hanya keadilan sejati Tapi negeri itu lenyap ketika aku bangun dari tidurku Negeri itu senyap menjadi batu Negeri hanya hinggap dikepalaku lalu pergi seperti angin lalu yang membuat aku jadi mengharu negeri impian yang hanya dalam angan-angan semu Semoga tuhan menciptakannya dalam suatu waktu entah untuk anak atau keturunanku




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline