Alkisah seseorang tukang cukur yang tidak percaya dengan adanya tuhan bedialog dengan seorang pelanggannya. kata sang tukang cukur "tahukah bapak bahwa tuhan itu tidak ada" sang pelanggan tersentak kaget sambil beristighfar"astagfirullohal adzim, eling atuh kang kok bisanya situ berbicara seperti itu, memangnya ada apa" sambil menggeleng dan menatap tajam sang pencukur rambut, lalu dengan suara agak parau dan gemetar seolah memendam kekecawaan yang amat sangat sang tukang cukur berkata"kalau tuhan itu memang ada mengapa orang-orang yang tidak berdosa tidak ditolong ketika Irak diserang Amerika, mengapa bangsa palestina yang sudah puluhan tahun dijajah dan dizalimi tidak dibantu, mengapa bencana alam banyak menimpa orang-orang miskin, mengapa banyak orang mati kelaparan, mengapa banyak orang yang berbuat keburukan malah tidak mendapat azab, mengapa..mengapa? sambil setengah berteriak seolah memprotes keadaan yang dianggap tidak adil. sambil menghela nafas sang pelanggannya tersenyum sambil menepuk sang pencukur. saudaraku ketahuilah bahwa Tuhan memberikan kita akal untuk berfikir dan hati untuk merasakan, memang kadangkala apa yang kita fikir berlawanan dengan hati, apa yang kita rasakan bersebrangan dengan fikiran, maka imanlah penyatu antara keduanya. tahukah kamu bahwa didunia ini tukang cukur itu tidak ada, sang tukang cukur menginterupsi perkataan sang pelanggannya dengan suara yang agak keras. "bapak apakah anda bercanda mengatakan bahwa tukang cukur itu tidak ada, lalu siapa yang baru mencukur rambut bapak, apakah tuhan". lalu dengan tersenyum dan tatapan yang sangat dalamsang pelanggan menjawab interupsi sang pelanggan yang sepertinya sudah ditunggu. sang pelanggan berkata" kalau memang tukang cukur itu memang ada mengapa banyak orang dijalanan yang rambutnya panjang tidak karuan, mengapa banyak anak jalanan yang rambutnya kotor tidak terurus" lalu dengan sedikit emosi sang tukang cukur berkata" bapak itu adalah pendapat yang keliru karena saya ada disini dan merekalah yang tidak mau datang ke saya, kalau mereka datang kesaya pasti selesailah urusan rambut itu. lalu sang pelanggan tersenyum seolah telah mendapatkan jawabannya dan kemudian berkata "nah itulah jawaban dari kekecawaan akang, bahwa Tuhan itu ada tapi mereka tidak mau mendatangi, ketahuilah bahwa tak ada satu kejadian pun yang lepas dari pandanganNya, bahkan gugurnya sepotong daun dimusim gugur sekalipun. lalu mengapa banyak bencana yang terkena orang tidak berdosa, itu adalah rahasiaNya, sesungguhnya setiap yang bernafas itu akan mati, tapi ingatlah ada hidup sesudah kematian, ada akhirat setelah dunia, janganlah engkau larut akan duniamu sementara kamu lali untuk akhiratmu, ingatlah janji Tuhan itu pasti, jadi janganlah kau risaukan dunia yang cuma tempat persinggahan, karena tujuan akhir adalah keabadian yaitu Jannah. apabila engkau tidak mendapatkan kebahagiaan didunia carilah kebahagiaan di akhirat kelak. jadi untuk orang beriman tak perlu risau untuk kebahagiaan dunia karena ada yang lebih dari itu yaitu keabadian sejati. mendengar ucapan sang pelanggan sang tukang cukur tersungkur lemah seorah tak ada lagi nyawanya, dan tanpa terasa air mata meleleh dari mata yang terlihat penuh ketakutan. lalu sang tukang cukur berucap seolah tak sadar" astagfirulloh hal adzim, ampuni aku Ya Allah, mohon ampun atas kesesatanku ini. lalu sang pelanggan meraih tangan sang pencukur sambil berusah menegakan badan sang pencukur yang terlihat lemah tak berdaya" sudahlah Allah SWT adalah Tuhan sang maha Pengasih dan penyayang kembalilah kepadaNya, sesungguhnya tiada dosa yang tidak diampuni kalau kita mau bertobat dan nafas masih dikerongkongan. sang tukang cukur pun terlihat mempunyai energi baru mendengar ucapan sang pelanggan, "alhamdulillah ya Allah kau telah datangkan cahaya kepadaku, terima kasih pak, semoga kelak kita bertemu diakhirat nanti dan menjadi bukti obrolan kita, amin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H